Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengapa Imam Syafii Tidak Mau Mensholati Jenazah Abu Nawas?

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 30 Agustus 2024 |06:30 WIB
Mengapa Imam Syafii Tidak Mau Mensholati Jenazah Abu Nawas?
Ilustrasi kisah Imam Syafii tidak mau mensholati jenazah Abu Nawas. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)
A
A
A

MENGAPA Imam Syafii tidak mau mensholati jenazah Abu Nawas? Diketahui Abu Nawas terkenal dengan sifat jenaka dan geniusnya, tapi ternyata saat kematiannnya membuat Imam Syafii menangis sejadi-jadinya. Padahal awalnya, Imam Syafii enggan mensholati jenazah Abu Nawas. 

Bukan hanya itu, Abu Nawas dikenal sebagai orang yang gemar berbuat maksiat dan agak konyol. Dia kerap minum khamr hingga mendapat julukan "Penyair Khamr". Abu Nawas pernah membuat syair seperti ini: 

Ilustrasi kisah Imam Syafii tidak mau mensholati jenazah Abu Nawas. (Foto: Istimewa/Okezone)

Biarkan masjid diramaikan oleh orang-orang yang rajin ibadah

Kita di sini saja bersama para peminum khamr, dan saling menuangkan

Tuhanmu tidak pernah berkata, "Celakalah para pemabuk."

Tapi Dia pernah berkata, "Celakalah orang-orang yang sholat." 

Gara-gara syairnya ini, Baginda Raja Harun Ar-Rasyid marah dan ingin memenggal leher Abu Nawas. Tapi, ada orang yang mengatakan kepada Raja:

"Wahai Amirul Mukminin, para penyair mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan. Maafkanlah dia (Abu Nawas)." 

Lalu gerangan apakah yang membuat Imam Syafii menangis sejadi-jadinya dan akhirnya bersedia mensholatkan jenazah Abu Nawas yang sebelumnya ditolak? Berikut kisahnya:

Menurut satu riwayat, seperti dikutip nu.or.id, ketika Abu Nawas meninggal dunia, Imam Syafii tidak mau mensholati jenazahnya. Namun ketika jenazah Abu Nawas hendak dimandikan, di kantong baju Abu Nawas ditemukan secarik kertas bertuliskan syair berikut ini:

Wahai Tuhanku, dosa-dosaku terlalu besar dan banyak, tapi aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar.

Jika hanya orang baik yang boleh berharap kepada-Mu, kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunan?

Aku berdoa kepada-Mu, seperti yang Kau perintahkan, dengan segala kerendahan dan kehinaanku.

Jika Kau tampik tanganku, lantas siapa yang memiliki kasih-sayang?

Hanya harapan yang ada kepadaku ketika aku berhubungan dengan-Mu dan keindahan ampunan-Mu dan aku pasrah setelah ini.

Setelah membaca syair tersebut, Imam Syafii menangis sejadi-jadinya. Dia pun bergegas langsung mensholati jenazah Abu Nawas bersama orang-orang yang hadir.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement