Meski sempat bikin geger, sehingga sempat disebutkan sempat ditelepon Korem. Namun, dalam situs Muhammadiyah.or.id disebutkan jika pada akhirnya kritik tersebut diterima karena disampaikan dengan lembut dan sejuk dalam bahasa Jawa halus, serta dijiwai semangat toleransi tinggi.
Pak AR lahir 14 Februari 1916 di Cilangkap, Purwanggan, Pakualaman, Yogyakarta. Pak AR menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak tahun 1968 setelah di-fait accomply untuk menjadi Pejabat Ketua PP Muhammadiyah sehubungan dengan wafatnya K.H. Faqih Usman dan dikukuhkan dalam Sidang Tanwir di Ponorogo (Jawa Timur) pada 1969
Setelah itu, dia terpilih secara berturut-turut dalam empat kali Muktamar Muhammadiyah berikutnya untuk periode 1971-1974, 1974-1978, 1978-1985 dan terakhir 1985-1990. Pak AR adalah ulama besar yang berwajah sejuk dan bersahaja.
(Maruf El Rumi)