Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Wanita Cantik Astrid Masuk Islam Setelah Tahu Tuhan Itu 1 Bukan 3

Aisha Ardhany Wahyuningtyas , Jurnalis-Selasa, 08 Oktober 2024 |10:23 WIB
Kisah Wanita Cantik Astrid Masuk Islam Setelah Tahu Tuhan Itu 1 Bukan 3
Kisah wanita cantik Astrid masuk Islam. (Foto: YouTube Rukun Indonesia)
A
A
A

Sebelum memutuskan menjadi mualaf, Astrid sudah menikah dengan seorang pria non-Muslim. Ketika dia masuk Islam, suaminya belum mengikuti jejaknya.

Mereka sempat coba melanjutkan hubungan, namun perbedaan yang ada terlalu besar membuat keduanya memutuskan berpisah.

"Dulu sebelum pindah (mualaf), nikah. Terus aku pindah kan, nah mantan suami tuh mualaf di tahun 2018, enggak tahu deh masih mualaf atau enggak. Tapi pas aku pindah itu yaa diajak balik lagi (ke kepercayaan sebelumnya)," ujarnya.

Proses perjalanan Astrid sebagai mualaf tidaklah mudah. Ia tidak memiliki dukungan dari siapa pun dan hanya bersandar pada doa serta ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diberikan kemudahan.

Astrid banyak belajar melalui video-video ceramah Ustadz Yusuf Mansur di YouTube. Ia juga mulai rajin bersedekah, berharap mendapat balasan yang lebih besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Sekarang rasanya lebih mudah menjalani apa pun, karena tahu pasti Allah akan menolong. Mau ada masalah apa pun, ya sudah, Allah pasti menolong. Apalagi kalau tidak ada manusia yang mau menolong, berarti memang seharusnya kita hanya berharap pada Allah," tuturnya.

"Yang penting ada air wudhu. Ada tempat sholat, bersujudlah," tambah Astrid.

Bagi dirinya, tantangan terbesar dalam menjalankan ibadah sebagai mualaf adalah berpuasa. "Puasa sebulan penuh itu sulit lho," katanya.

Astrid yang belum terbiasa harus beradaptasi dan memaksakan diri untuk tetap menjalani puasa. "Sebagai mualaf, awalnya sulit banget, lapar sekali di jam 12 atau jam 10, jadi ya beradaptasi saja, diem di ruangan ber-AC," ceritanya.

Ia menyimpulkan kalau perjalanan hidup berbeda dengan orang lain tidaklah masalah. Itu adalah pengalaman hidup.

Menurut dia, setiap orang pasti akan bertemu dengan orang lain yang memiliki kisah mirip atau bahkan berbeda. Untuk tetap istikamah dalam Islam, dirinya menekankan pentingnya memiliki guru.

"Setiap guru pasti berbeda alirannya. Kalau merasa ada yang kurang baik, kembalilah kepada Allah, minta petunjuk kepada Allah agar tetap istikamah," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement