Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasar Halal Dunia Tembus Rp20 Ribu Triliun, Indonesia Diyakini Jadi Produsen Terbesar

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 08 Desember 2024 |06:34 WIB
Pasar Halal Dunia Tembus Rp20 Ribu Triliun, Indonesia Diyakini Jadi Produsen Terbesar
Pasar halal dunia tembus Rp20 ribu triliun,Indonesia diyakini jadi produsen terbesar. (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

JAKARTA - Pasar makanan dan minuman halal meningkat pesat dalam satu dekade terakhir. Pasar halal global diperkirakan mencapai US$ 1,3 triliun pada 2025 atau sekitar Rp 20.670 triliunĀ  (US$1= 15.900), melonjak dari US$ 899,9 juta pada 2018 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 5,2% selama kurun 2018-2028.

Peningkatan ini dipacu pertumbuhan populasi muslim yang cepat. Hal ini sebagaimana laporan data dari National Statistics BMI-A Fitch Solutions Company.

Menilik peluang besar tersebut, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hasan, memastikan langkah Pemerintah Indonesia untuk secara serius memperkuat ekosistem industri halal di Tanah Air agar dapat mengambil peluang market yang sedemikian besar itu.

"Data ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekosistem industri halal kita. Sebab, peluang yang sangat besar itu harus kita ambil," kata Haikal hasan, di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).

"Dan dengan potensi yang kita miliki, saya yakin kita mampu menjadi produsen produk halal terbesar di dunia, sepanjang kita bersama bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem produk halal yang kita miliki, mulai dari sektor usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar," ujar pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

Ia mengatakan, kebijakan pemerintah yang dilaksanakan melalui BPJPH berupa implementasi kewajiban sertifikasi halal yang semakin ketat, merupakan salah satu kunci penguatan ekosistem halal ini.

Sertifikasi halal memegang peran penting dalam memastikan produk-produk yang beredar telah memenuhi standar halal sebagai jaminan kehalalan sekaligus added value atau nilai tambah yang berlaku secara internasional.

Standar halal, ia melanjutkan, telah berkembang sebagai konsep yang semakin inklusif. Saat ini, halal bukan hanya menjadi bagian dari kehidupan umat muslim, tapi untuk seluruh masyarakat terlepas dari latar belakang agama atau keyakinannya.

"Halal kini telah menjadi gaya hidup, lifestyle. Halal itu baik, sehat, higienis, dan berkualitas. Halal is for all, halal adalah rahmat bagi semua umat manusia. Produk halal tidak hanya untuk muslim, semua bisa menikmati. Dengan kualitas ini, maka kini produk halal telah menjadi preferensi bagi masyarakat dunia di berbagai negara." lanjut Babe Haikal menjelaskan.

"Potensi ini juga berpeluang bertumbuh sejalan proyeksi pertumbuhan populasi Muslim global oleh Studi Pew Research Center yang memperkirakan bahwa pada 2030 nanti akan mencapai 2,2 miliar jiwa," ujarnya.

Bahkan, kemajuan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara juga menjadi salah satu faktor pendorong utama tumbuhnya pasar produk halal di dunia. Peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan mendorong masyarakat di wilayah ini untuk mengonsumsi lebih banyak produk halal.

Dengan ekosistem halal yang kuat dan produktif, dipastikan Indonesia akan menjadi produsen produk halal yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besar, tetapi juga sebagai komoditi ekspor untuk memenuhi kebutuhan internasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement