JAKARTA - Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah 2025 sebesar Rp55.431.750,78. Jumlah ini turun dibandingkan biaya yang harus dibayarkan jamaah pada 2024 sebesar Rp56.046.171,60. Turunnya ongkos haji yang dibayar jamaah ini diharapkan tidak membuat pelayanan menjadi kurang maksimal.
Diketahui, pemerintah dan DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M dengan rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67. BPIH tahun ini turun sebesar Rp4.000.027,21 dibanding rata-rata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Turunnya BPIH berdampak pada turunnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah.
Selain itu, penurunan BPIH berdampak pada turunnya nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jamaah.
Penggunaan Nilai Manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga turun. Rata-rata milai manfaat per jamaah pada 2024 sebesar Rp37.364.114,40. Tahun ini, penggunaan nilai manfaat turun rata-rata per jamaah sebesar Rp33.978.508,01.
“Bipih yang dibayar jamaah, rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62% dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar, beberapa waktu lalu.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan UmrahHilman Latief menjelaskan sejumlah alasan hingga biaya haji bisa diturunkan.
Pertama, pada 2024, Kemenag melakukan efisiensi, terhadap berbagai komponen, baik akomodasi (hotel), konsumsi, maupun biaya layanan di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
"Efisiensi juga bisa dilakukan pada komponen operasional layanan umum dalam negeri dan luar negeri," sebut Hilman.
"Total efisiensi ini mencapai Rp600 miliar," sambungnya.
Alasan kedua, dalam Panja BPIH, usulan awal Kemenag dibahas kembali dengan mendasarkan pada realisasi anggaran penyelenggaraan haji 2024.
"Seperti saya sampaikan, efisiensinya cukup signifikan karena keberhasilan dalam proses negosiasi," ujarnya.
"Jadi usulan biaya haji tahun ini angkanya lebih dekat dengan realisasi haji 2024. Ini nanti akan kita optimalkan dalam proses negosiasi penyediaan layanan tahun ini," sambungnya.
"Saya mengapresiasi tim pengadaan Kemenag yang cukup ulet dalam bernegosiasi sehingga langkah melakukan efisiensi bisa dioptimalkan," kata Hilman lagi.