Alasan berikutnya, ia melanjutkan, turunnya biaya haji tahun ini karena ada pembelian sejumlah alat kebutuhan jamaah yang sudah difokuskan pada 2024, sehingga belum perlu membeli lagi.
"Kita optimalkan alat yang ada saat ini, seperti mesin pembaca dokumen travel, alat pendataan bio visa, dan lainnya. Alhamdulillah ini bisa menurunkan biaya haji," tutur Hilman.
Anggota Komisi VII DPR M Hasanuddin Wahid meyakini masyarakat Indonesia senang dan berbahagia dengan turunkann Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025.
"Ya saya kira masyarakat Indonesia senang biaya haji tahun ini turun. Dalam hal ini pemerintah saya lihat komitmen dan telah sungguh-sungguh mendengarkan aspirasi masyarakat," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia berpesan kepada pemerintah agar turunnya biaya haji 2025 tidak membuat layanan haji justru menurun.
"Biaya haji turun it's oke, tapi kualitas pelayanan nggak boleh ikutan turun. Saya dan Fraksi PKB di DPR pasti akan mengawal pelaksanaan haji nanti, tentu saja bersama-sama dengan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis mendoakan pelayanan ibadah haji 2025 lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Saya mendoakan pelayanannya lebih baik, dan nyaman. Mudah-mudahan jemaah mendapat haji mabrur dan semua berjalan dengan sukses," ujar Cholil kepada Okezone, belum lama ini.
Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepakat jumlah jamaah haji yang diberangkatkan sebanyak 221 ribu, untuk musim haji 1446 H /2025 M.
"Alhamdulillah hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang," ungkap Menag Nasaruddin Umar di Jeddah, Minggu (12/1/2025).
Menag menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jemaah haji akan terbagi pada dua bandara di Arab Saudi.
"Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," kata Menag.
"Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah," sambungnya.