"Robbi zidni ilman nafia. Dalam masalah sosial, ilmu kita itu harus diperbarui terus. Kadang yang kita kira tahu itu, ternyata masih sisi lainnya. Kalau masalah ibadah, sudah ada pakemnya. Karena masalah sosial itu bisa diperdebatkan seperti suara dalam wiridan," tegas Gus Baha.
Lalu Nabi Muhammad memberikan saran kepada Abu Bakar untuk menaikkan sedikit suaranya ketika wiridan. Biar malaikat enak menulisnya. Kepada Umar bin Khattab, nabi berpesan untuk tidak terlalu keras sehingga menurunkan suaranya sedikit.
Menurut Gus Baha, inilah namanya ilmu. Di awal keduanya terlihat baik-baik saja, tujuan juga baik. Tapi, yang mendengarkan bukan hanya Allah, juga ada malaikat pencatatat amal yang tidak memiliki kemampuan seperti Allah.
"Belum tentu malaikat itu mendengar semua. Ini bisa dilihat dalam kisah Nabi Yunus yang wiridan di dalam perut ikan di tengah laut. Malaikat lalu lapor Allah, bahwa ia mendengar ada orang yang menyebut nama Allah cuma tidak jelas siapa yang berzikir tersebut dan kalimatnya apa," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)