JAKARTA - Mengenalkan anak-anak pada bacaan Alquran sejak dini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral. Surat-surat pendek dalam Alquran menjadi langkah awal yang efektif untuk memulai proses ini, terutama bagi siswa Sekolah Dasar (SD).
Berikut adalah 11 surat pendek yang mudah dihafal oleh anak-anak, lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahannya per ayat.
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
Innā a’ṭainākal-kausar
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Faṣalli lirabbika wanḥar
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Inna syāni’aka huwal-abtar
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
وَالْعَصْرِۙ
Wal-‘aṣr
Demi masa.
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insāna lafī khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian.
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Illalladzīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
اِذَا جَآءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ
Iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
Wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۚ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfirh, innahụ kāna tawwābā
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia adalah Maha Penerima tobat.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Qul a'ụżu birabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)."
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Min syarri mā khalaq
Dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan.
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad
Dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup simpul-simpul tali.
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
Qul a’ụżu birabbin-nās
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia."
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
Malikin-nās
Raja manusia.
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
Ilāhin-nās
Sembahan manusia.
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
Min syarril-waswāsil-khannās
Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Minal-jinnati wan-nās
(Dari golongan) jin dan manusia.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi-ashābil-fīl
Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
Alam yaj'al kaidahum fī taḍlīl
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl
Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong.
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl
Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
Faja'alahum ka'aṣfim ma'kụl
Sehingga mereka menjadi seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
Li īlāfi quraisy
(Karena) kebiasaan orang-orang Quraisy.
إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ
Īlāfihim riḥlata asy-syitā'i waṣ-ṣaif
Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ
Falya’budụ rabba hāżal-bait
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (Pemilik) rumah ini (Ka'bah).
ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍۢ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ
Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khauf
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
Ara'aitallażī yukażżibu bid-dīn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
Fażālikallażī yadu’ul-yatīm
Itulah orang yang menghardik anak yatim.
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌۭ لِّلْمُصَلِّينَ
Fa wailul lil-muṣallīn
Maka celakalah orang-orang yang salat,
ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn
(Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya.
ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
Allażīna hum yurā`ụn
Yang berbuat riya (pamer).
وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
Wa yamna’ụnal-mā’ụn
Dan enggan memberikan bantuan (kepada sesama).
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
Qul yā ayyuhal-kāfirụn
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Lā a’budu mā ta’budụn
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
Wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.
وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌۭ مَّا عَبَدتُّمْ
Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abadtum
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
Wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
Lakum dīnukum wa liya dīn
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
وَيْلٌۭ لِّكُلِّ هُمَزَةٍۢ لُّمَزَةٍ
Wailul likulli humazatil lumaza
Kecelakaan bagi setiap pengumpat dan pencela!
ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ
Allażī jama’a mālaw wa ‘addadah
(Yaitu) orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
Yaḥsabu anna mālahū akhladah
Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat menjadikannya kekal.
كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah
Tentu tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
Wa mā adrāka mal-ḥuṭamah
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
Nārullāhil-mụqadah
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan.
ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
Allatī taṭṭali’u ‘alal-af`idah
Yang (membakar) sampai ke hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ
Innahā ‘alaihim mu`ṣadah
Sungguh, (api itu) ditutup rapat atas mereka.
فِى عَمَدٍۢ مُّمَدَّدَةٍۭ
Fī ‘amadin mumaddadah
(Sedangkan mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Mengajarkan anak-anak hafalan surat pendek merupakan langkah awal yang baik dalam pendidikan agama Islam. Surat-surat ini tidak hanya mudah dihafal, tetapi juga mengandung makna mendalam yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan membaca dan menghafal Alquran sejak dini, anak-anak akan lebih memahami ajaran Islam dan mendapatkan ketenangan dalam menjalani kehidupan.
Semoga artikel ini membantu orang tua dan pendidik dalam mengajarkan hafalan Alquran kepada anak-anak mereka. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)