Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berikut 11 Ceramah Singkat 10 Hari Terakhir Ramadhan

Iqbal Widiarko , Jurnalis-Senin, 24 Maret 2025 |14:45 WIB
Berikut 11 Ceramah Singkat 10 Hari Terakhir Ramadhan
Ceramah singkat 10 hari terakhir Ramadhan layak disimak/Foto: FreePik
A
A
A

2. Amalan Malam Kemenangan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Tidak terasa, bulan ramadhan sebentar lagi akan mencapai batasnya. Meskipun bulan mulia ini nanti berlalu, umat Islam dianjurkan untuk tetap meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.

Waktu pertama setelah berakhir bulan ramadhan adalah malam Idul Fitri. Di malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan dengan memperbanyak bacaan takbir sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut:

زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر

Artinya:

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir," (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).

Dalam sebuah riwayat lain, disebutkan bahwa memperbanyak bacaan takbir di malam Idul Fitri dapat melebur dosa-dosa yang telah lalu.

Lantas, seperti apa bacaan takbir yang bisa dibaca di malam Lebaran? Bacaan takbir yang dapat diperbanyak sebagai berikut:

كْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Arab Latinnya:

Allahu akbar (3x), laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allahu akbar wa lillahil-hamdu.

Artinya:

"Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan segala puji bagi Allah."

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Selain memperbanyak takbir, amalan lain yang dapat dikerjakan di malam Hari Raya Idul Fitri adalah mendirikan qiyamul lail. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه)

Artinya:

Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id [Idul Fitri dan Idul Adha] karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibnu Majah).

Meskipun hadis di atas dari segi riwayat daif, namun para ulama berpendapat dalil masih dapat digunakan dengan menekankan fadhailul a'mal (keutamaan amal). Hal ini ditegaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Terlepas dari beberapa amalan di atas, ada satu kewajiban umat Islam yang dapat dikerjakan di malam Idul Fitri yaitu membayar zakat fitrah. Zakat ini berperan sebagai pembersih jiwa umat Islam sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.


Artinya:

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat [‘Id], maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat [‘Id], maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah," (HR. Abu Dawud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827, dihasankan Syekh Al-Albani).

Malam Lebaran menjadi salah satu utama dalam pembayaran zakat fitrah. Maka dari itu, umat Islam seyogianya memanfaatkan waktu untuk menunaikan kewajiban mereka. Hal ini dijelaskan dalam riwayat hadis berikut:

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya:

“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat [ke masjid] ‘Idul Fitri," (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikian kultum tentang amalan utama di malam kemenangan. Semoga segala kebaikan yang kita perbuatan diridhoi Allah SWT. Amiin amiin ya rabbal alamin.

Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Sedekah di Bulan Ramadhan

Assalamualaikum Wr.Wb.

Sedekah merupakan salah satu amal kebaikan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan ramadhan. Sepuluh hari terakhir bulan suci ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak sedekah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama umat manusia. 
Rasulullah saw dikenal sebagai orang yang paling dermawan saat bulan ramadhan tiba.

Dalam hadis disebutkan bahwa sedekah di bulan Ramadhan memiliki nilai pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi umat Islam untuk berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan selama sepuluh hari terakhir ini. Melalui sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir dan egois.

Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama serta memperkuat ikatan persaudaraan antar umat muslim.
Mari kita manfaatkan sepuluh hari terakhir ramadhan ini dengan memperbanyak sedekah agar bisa meraih keberkahan dari setiap amal kebaikan yang dilakukan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

4. Khatamkan Al-Qur’an Akhir Ramadhan

Assalamualaikum Wr.Wb.
Saudara-saudara sekalian,

Akhir ramadhan, kita diberikan kesempatan istimewa untuk mengkhatamkan Al-Qur'an, yaitu membaca dan menyelesaikan seluruh isi Al-Qur'an dalam satu bulan. Tidak hanya sebagai ibadah yang dianjurkan, mengkhatamkan Al-Qur'an juga memiliki banyak keutamaan yang ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, serta dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri.

Salah satu hadis yang menunjukkan pentingnya membaca dan mempelajari Al-Qur'an adalah hadis riwayat Bukhari yang menyatakan, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang membaca dan mempelajari Al-Qur'an serta mengajarkannya pada orang lain." (HR. Bukhari). Hadis ini menggambarkan betapa mulianya amalan membaca dan mempelajari Al-Qur'an, serta mengajarkannya kepada orang lain.

Dengan mengkhatamkan Al-Qur'an, kita dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran-Nya dan mengajarkannya kepada orang lain, sehingga kita bisa menjadi sebaik-baik manusia sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Selain itu, hadis riwayat Muslim menyebutkan, "Bacalah bait Al-Qur'an karena sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan datang memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya." (HR. Muslim). 

Hadis ini menegaskan bahwa mengkhatamkan Al-Qur'an akan memberikan kebaikan dan syafaat kepada kita di hari kiamat. Ini adalah salah satu anugerah Allah SWT kepada kita yang patut dikejar dan dimanfaatkan akhir Ramadhan.

Selain hadis-hadis tersebut, terdapat pula dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri, surat ar-Ra’d ayat 28: "Orang-orang yang beriman akan memiliki hati yang tenang dan tenteram jika selalu ingat dengan Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingat-Nya Allahlah, hatimu menjadi tenteram." Ayat ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an, yang merupakan dzikir dan mengingat Allah SWT, akan memberikan ketenangan dan ketentraman bagi hati kita. 

Mengkhatamkan Al-Qur'an akhir Ramadhan adalah salah satu cara untuk memperoleh ketenangan dan ketentraman hati serta meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Saudara-saudara sekalian, mari kita manfaatkan kesempatan akhir Ramadhan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an. Mari membaca, mempelajari, dan mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan kita, serta mengajarkannya kepada orang lain. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan, ampunan, dan hidayah kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

5. Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Kita telah memasuki waktu istimewa di bulan yang mulia yaitu 10 hari terakhir Ramadhan. Pada waktu ini, Rasulullah SAW. mencontohkan untuk lebih giat beribadah sebagaimana diceritakan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:

كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ

Artinya:

“Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw [lebih] bersungguh-sungguh [untuk beribadah], melebihi kesungguhan pada malam yang lain,” (HR Muslim).

Tujuan meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan adalah mendekatkan diri sekaligus mencari ridha Allah Swt. Tujuan lainnya ialah menggapai malam Lailatul Qadar.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan di 10 hari terakhir Ramadhan. Amalan pertama yang dianjurkan adalah beriktikaf di masjid. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw. ajeg mengerjakan iktikaf sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ الْعِشْرِينَ بِصَلَاةٍ وصَوْمٍ وَنَوْمٍ، فَإِذَا كَانَ الْعَشْرُ شَمَّرَ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

Artinya:

“Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama [di bulan Ramadhan], Nabi saw biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya [menjauhi istri-istrinya],” (HR Ahmad).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Tak hanya diri sendiri, umat Islam juga dianjurkan untuk mengajak keluarga hingga sesama kaum muslim untuk mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dengan I'tikaf. Hal ini dicontohkan dalam hadis riwayat Aisyah Ra. sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya:

"Jika telah datang 10 hari yang terakhir [di bulan Ramadhan], Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya [dengan beribadah], dan membangunkan keluarganya [untuk beribadah]," (HR Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

I'tikaf dapat diisi dengan berbagai amalan sunnah mulai shalat Tahajud, membaca Al-Qur'an, hingga mendalami ilmu agama.

Di sisi lain, sebelum melakukan I'tikaf, umat Islam seyogianya membersihkan diri. Tidak sekedar menghilangkan hadas dan najis, namun untuk memberikan rasa segar sehingga lebih nyaman saat beribadah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:

كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ رَمَضَانُ قَامَ وَنَامَ فَإِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ الْمِئْزَرَ وَاجْتَنَبَ النِّسَاءَ وَاغْتَسَلَ بَيْنَ الْأَذَانَيْنِ وَجَعَلَ الْعِشَاءَ سَحُوْرًا

Artinya:

“Ketika memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah bangun malam [untuk beribadah] dan juga menggunakannya untuk tidur. Begitu masuk sepuluh hari terakhir, beliau kencangkan sarung, menjauhi istri-istrinya [untuk beribadah], mandi antara dua adzan [dua waktu shalat magrib dan isya],” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikian kultum seputar amalan 10 hari terakhir Ramadhan. Semoga kita diberikan kekuatan dan kesabaran untuk dapat istikamah dalam kebaikan.

Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement