Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Khutbah Idul Fitri Singkat

Dimas Bihar Ulum , Jurnalis-Kamis, 27 Maret 2025 |11:56 WIB
5 Khutbah Idul Fitri Singkat
5 Khutbah Idul Fitri Singkat (Ilustrasi/Dok Okezone)
A
A
A

2. Kembali ke Fitrah dengan Hati yang Suci

Idul Fitri memiliki makna mendalam sebagai hari kembali ke fitrah, yaitu kesucian dan kebersihan hati. Setelah sebulan berpuasa, umat Islam diharapkan dapat membersihkan hati dari segala bentuk keburukan, seperti iri, dengki, dan dendam. 

Puasa tidak hanya mengajarkan kita untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga mendidik jiwa agar menjadi lebih sabar dan pemaaf.

Allah SWT berfirman:

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Fitrah yang dimaksud bukan hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial. Kita diingatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan berlalu. Menjaga kebersihan hati dan tetap istiqamah dalam kebaikan adalah bentuk implementasi dari hakikat Idul Fitri yang sebenarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita terjebak dalam perasaan iri dan amarah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, momen Idul Fitri harus dijadikan kesempatan untuk merefleksikan diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama. 

Kembali ke fitrah berarti kembali kepada keadaan yang bersih dan suci, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan manusia. Jika kita mampu menjaga hati tetap bersih, maka hidup akan menjadi lebih damai dan penuh berkah.

Lebih jauh, kembali ke fitrah juga berarti menjalani kehidupan dengan penuh kejujuran dan ketulusan. Kita sering kali dihadapkan pada berbagai ujian yang menguji keikhlasan hati kita. Dalam Islam, keikhlasan merupakan inti dari setiap amal ibadah. 

Allah tidak hanya melihat seberapa banyak ibadah yang kita lakukan, tetapi juga ketulusan niat kita dalam beribadah. Idul Fitri seharusnya menjadi momen bagi kita untuk merenungkan kembali sejauh mana ketulusan kita dalam beribadah dan menjalani kehidupan.

Selain itu, fitrah juga mengajarkan kita untuk hidup dalam keseimbangan. Setelah Ramadhan, kita diharapkan tetap menjalani kehidupan dengan pola yang sehat, baik secara spiritual maupun sosial. 

Jangan sampai semangat dalam beribadah hanya terasa saat Ramadhan, lalu melemah setelahnya. Justru, Ramadhan harus menjadi titik awal bagi kita untuk terus memperbaiki diri dan menjaga kebersihan hati dalam setiap aspek kehidupan.

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement