Alquran merupakan kebesaran Allah swt seperti disebut dalam hadits yang dikutip dari Imam Al-Ghazali dalam karyanya Mukasyafatul Qulub Al-Muqarrib ila Hadhrati Allamil Ghuyub.
من قرأ القرآن ثم رأى أن أحدا أوتي أفضل مما أوتي فقد استصغر من عظمة الله أخرجه الطبراني
Artinya, “Siapa yang membaca Alquran kemudian melihat orang diberikan anugerah lebih baik daripada anugerah yang diberikan kepadanya, sungguh ia telah meremehkan sebagian dari kebesaran Allah,” (HR At-Thabarani).
Alquran hadir sebagai syafaat yang paling utama.
قال صلى الله عليه و سلم ما من شفيع أفضل منزلة عند الله تعالى من القرآن
Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada pemberi syafaat yang kedudukannya lebih utama di sisi Allah selain Alquran itu sendiri.’”
Membaca Alquran merupakan upaya untuk membersihkan hati. Hal demikian sebagaimana disebut dalam hadits berikut.
وقال صلى الله عليه و سلم إن القلوب تصدأ كما يصدأ الحديد فقيل يا رسول الله وما جلاؤها فقال تلاوة القرآن وذكر الموت أخرجه البيهقي
Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh, hati itu berkarat sebagaimana besi dimakan karat.’ ‘Wahai Rasulullah, lalu apa yang dapat membersihkannya?’ tanya sebagian sahabat. ‘Membaca Alquran dan mengingat kematian,’ jawab Rasulullah,” (HR Al-Baihaqi).
(Erha Aprili Ramadhoni)