Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Khutbah Jumat: Hikmah Diutusnya Para Nabi ke Bumi

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 18 April 2025 |14:18 WIB
Khutbah Jumat: Hikmah Diutusnya Para Nabi ke Bumi
Khutbah Jumat: Hikmah Diutusnya Para Nabi ke Bumi (Ilustrasi/Unsplash)
A
A
A

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah 

Sementara itu, Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsir Marah Labid, Juz I, hal 50 menghubungkan ayat ini dan ayat sebelumnya. 

Ia menjelaskan dahulu, umat manusia anak keturunan nabi Adam itu berada dalam satu kesatuan. Ia menjelaskan bahwa sebab perselisihan yang terjadi di antara umat manusia yang timbul kemudian hari sehingga menimbulkan perpecahan ialah hasud dan dengki yang terjadi di antara mereka serta pertikaian yang terjadi karena kecintaan mereka terhadap dunia. Meski kemudian diutus kepada mereka nabi dan diturunkan kitab sebagai petunjuk, mereka tetap dalam kesesatan sebab sifat hasud dan kecintaan mereka terhadap dunia itu.  

Dalam hal ini karena pada ayat sebelumnya, Syekh Nawawi mengarahkan fokus penafsirannya kepada para pimpinan orang-orang kafir saat itu. Maka pada ayat ini Syekh Nawawi kemudian menghubungkannya dengan bagaimana Allah setelahnya memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman terhadap apa yang diperselisihkan. 

Syekh Nawawi mengutip riwayat yang bersumber dari Ibnu Zaid, yaitu: 

“Ibnu Zaid berkata: mereka berselisih dalam kiblat, umat Yahudi menghadap Baitul Maqdis, umat Nasrani menghadap Timur, dan Allah memberi kita petunjuk untuk menghadap Ka’bah. Mereka berselisih dalam puasa, Allah memberi kita petunjuk untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Mereka berselisih dalam masalah Ibrahim, umat Yahudi berkata ia umat Yahudi, umat Nasrani berkata ia umat Nasrani, dan kita berkata ia adalah seorang yang muslim yang hanif. Mereka juga berselisih terkait Isa AS. Umat Yahudi membuat kekeliruan dengan mengingkari kenabian dan kerisalahannya, umat Nasrani membuat kekeliruan dengan menjadikannya Tuhan. Sedangkan kita mengucapkan kebenaran yaitu bahwa Isa AS ialah hamba Allah dan utusan-Nya.”. 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah 

Kesimpulannya, hikmah diutusnya para Nabi dan diturunkannya kitab-kitab kepada umat manusia adalah sebagai junjungan dan pedoman yang menuntun kepada kebenaran dan hakikat penciptaan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah.   

Tentu sebagaimana dijelaskan pada khutbah Jumat kali ini, tidak semua umat manusia yang diajak kembali kepada hakikat kebenaran akan menerima dengan lapang dada dan mengikuti dengan sukarela. Banyak penolakan dan tantangan lainnya yang menjadikan Nabi sebagai manusia istimewa yang dipilih untuk mengemban tugas yang berat. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ 

Khutbah II  

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement