“Kalau produk kita miliki sertifikat halal, insyaAllah pembelinya akan semakin banyak,” ujar Ary Ginanjar dalam kesempatan sama.
Dalam perspektif emosional dan nasionalisme, Ary Ginanjar memperkenalkan gagasan “kedaulatan perut.” Ia menjelaskan, perlindungan terhadap apa yang masuk ke tubuh warga Indonesia adalah bagian dari menjaga martabat dan masa depan bangsa.
“Kita berhak melindungi anak-anak, istri, suami, dan cucu kita dari barang-barang yang haram,” tutur Ary Ginanjar.
Terakhir, menurut Ary Ginanjar adalah spiritual. “Kita mendukung program halal karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya. Inilah yang ia sebut sebagai Grand Why, sebuah panggilan suci untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam keberkahan dan keridhaan Ilahi.
Ia berharap pada 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan, seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati makanan yang halalan thayyiban.
“Mudah-mudahan nanti 2045 semua makan dengan gembira semuanya halalan toyyiban itu why kita,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)