Sebelum berangkat ke Makkah, para jamaah sudah memakai pakaian ihram dan mengambil miqat di Bir Ali Madinah sebelum menjalani umrah wajib di Makkah. Setelah tiba di Makkah, para jamaah beristirahat sejenak di hotel.
Setelah itu, jamaah haji Indonesia menjalankan rangkaian umrah wajib dengan berangkat dari hotel menuju Masjidil Haram menggunakan bus shalawat. Bus shalawat difungsikan untuk mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi dan pulang).
“Saat tiba di kota Makkah, jemaah akan masuk ke hotel. Setelah istirahat sejenak, mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan rangkaian ibadah Umrah. Petugas telah mempersiapkan Bus Shawalat yang akan mengantarkan mereka dari hotel menuju Masjidil Haram,” ujar Ali Machzumi.
“Jumlah bus shalawat akan disesuaikan dengan jumlah jamaah yang tiba di Kota Makkah. Artinya, dari hari per hari akan terus bertambah sesuai dengan jumlah jemaah yang masuk ke kota Makkah,” sambungnya.
Bus Shalawat ini berjalan selama 24 jam untuk mengantar jemaah saat akan menunaikan salat berjamaah di Masjidil Haram. Layanan Bus Shalawat akan dihentikan sementara menjelang puncak haji dan beroperasi kembali setelah fase Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna)
(Ramdani Bur)