Satu lagi, Hilman Latief memastikan Syarikah atau layanan haji akan memberikan inovasi. Syarikah dikabarkan akan menyiapkan es krim hingga minuman dingin kepada jamaah haji Indonesia saat menginap di Mina.
"Mereka (syarikah) masih merahasiakannya. Kita tunggu saja, semoga ini meningkatkan kenyamanan bagi jamaah haji," kata pria yang juga menjabat Bendahara Umum PP Muhammadiyah ini.
Demi mengurangi kepadatan di Muzdalifah dan Mina, sejumlah jamaah akan menjalani skema murur dan tanazuk. Skema murur adalah momen di mana jamaah hanya melintasi Muzdalifah tanpa harus turun dari bus.
Sementara tanazul, jamaah hanya melintasi Mina dan menginap di hotel area jamarat. Kabarnya, ada sekira 55.000 jamaah lansia dan disabilitas yang akan menjalani dua skema ini.
Menurut Hilman Latief, pergeseran jamaah selama Armuzna tetap berbasis syarikah. Nantinya syarikah yang bertanggung jawab melayani jamaah mulai berangkat dari hotel ke Arafah, ke Musdalifah, di Mina, yang Murur, yang Tanazul, sampai Nafar Awal, Nafar sani, hingga pulang ke hotel masing-masing.
"Syarikah bertanggung jawab terhadap data yang mereka pegang," tutup Hilman.
(Ramdani Bur)