Salah satu aksi Yusuf tersaji saat jamaah haji tertua Indonesia, nenek Sumbuk, tiba di Arab Saudi pada Minggu, 18 Mei 2025. Ia berperan melakukan negosiasi dengan pihak syarikah agar menyediakan bus khusus untuk jamaah haji lanjut usia (lansia).
Benar saja, pihak syarikah akhirnya menyediakan bus khusus lansia di Bandara Jeddah, kendaraan yang belum terlihat di Bandara Madinah. Bus khusus ini membantu proses nenek Sumbuk naik ke bus tanpa harus digendong. Nenek Sumbuk hanya perlu duduk di kursi roda, kemudian ada hidrolik mini yang mengangkat kursi roda ke dalam bus.
“Tantangan tidak ada, selama ini berjalan lancar,” kata Yusuf yang dikenal ekspresif saat membantu jamaah maupun bernegosiasi dengan pihak syarikah ini.
Penghubung yang lain, Rizka Akmaludin Yunus, mengatakan orang-orang Arab Saudi yang bertugas di Al Wukalla maupun syarikah tak segan belajar bahasa Indonesia. Kata-kata yang digunakannya lebih kepada interaksi agar jamaah haji Indonesia mengerti apa yang disampaikan mereka.
"Mereka bahkan berbicara dalam Bahasa Indonesia, contohnya 'ayo bapak ibu, satu baris, satu baris'. Jadi lumayan membantu juga, dan pastinya mendengar dari kami juga," kata Rizka yang lahir dan besar di Arab Saudi ini
Tugas Rizka maupun Yusuf belum akan berakhir. Kelar puncak haji 2025, ia akan mengawal kepulangan jamaah haji Indonesia yang berakhir pada 11 Juli 2025.
"Kami senang bisa membantu, semoga juga sampai ke depannya nanti semakin lancar," tutup Rizka.
(Ramdani Bur)