MAKKAH - Asisten Deputi Bidang Operasional Haji Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Dr. Eyad Rahbini menceritakan tantangan yang dihadapi pada penyelenggaraan haji 2025. Salah satu tantangan yang dihadapi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi adalah “drama” satu kelompok terbang (kloter) yang diisi banyak syarikah.
Akibat kondisi di atas, banyak jamaah yang datang bersama keluarganya dalam satu kloter, harus terpisah saat tinggal di hotel Makkah. Mereka terpisah karena memiliki syarikah yang berbeda-beda.
Namun, masalah di atas terselesaikan setelah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengadakan negosiasi dengan pihak syarikah maupun Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Akibatnya, keluarga yang sempat terpisah kembali tinggal dalam satu hotel di Makkah.
Kondisi ini terus berlanjut hingga jamaah haji kini berada di Madinah. Saat penempatan di hotel-hotel Madinah, mereka tinggal berbasis kloter, bukan lagi syarikah.
“Tantangan seperti komposisi kloter yang terdiri dari berbagai syarikah berhasil diatasi melalui sistem koordinasi terpadu melalui operation room yang melibatkan Kemenhaj, delapan syarikah, dan PPIH Arab Saudi,” kata Dr. Eyad Rahbini saat mengunjungi kantor PPIH Daerah Kerja Makkah, Sabtu, (28/6/2025).
“Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” lanjut Dr. Eyad Rahbini.
Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami mengatakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah memulai langkah awah persiapan haji 2026. Salah satu langkah yang dibuat adalah pembentukan kelompok kerja lintas sektor yang mulai bekerja pekan depan.
“Kelompok kerja ini akan membahas berbagai kebijakan baru dan timeline teknis yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk menghindari kendala dan menyempurnakan pelayanan haji tahun depan,” kata Dr. Badr al-Sulami.
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi tidak lupa mengucapkan apresiasi kepada Kerajaan Arab Saudi yang sukses menyelenggarakan ibadah haji 2025. Muchlis Hanafi menyebut Indonesia bangga karena menjadi bagian dari kesuksesan haji 2025, yang mana berkontribusi 16 persen dari kuota haji di seluruh dunia.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah kedua negara, khususnya Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia,” tutup Muchlis Hanafi.
(Ramdani Bur)