Bahas Kampung Haji, Menag Nasaruddin Umar Bertolak ke Arab Saudi untuk Dampingi Presiden Prabowo Subianto
JEDDAH - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bertolak ke Arab Saudi pada Selasa (1/7/2025). Tujuan Nasaruddin ke Arab Saudi adalah mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan kerja ke Negeri Dua Masjid Suci tersebut.
Selama di Arab Saudi, presiden Prabowo dijadwalkan bertemu Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Salah satu hal yang dibahas soal penyelenggaraan haji, termasuk wacana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
"Insya Allah sebentar lagi kami akan bertolak ke Jeddah mendampingi Bapak Presiden untuk membicarakan persoalan haji. Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah," kata Menag saat ditemui di Terminal VIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (1/7/2025)
1. Rencana Strategis Indonesia
Pembangunan perkampungan haji dan umrah merupakan langkah strategis bagi Indonesia. Sebab, jamaah haji dan umrah Indonesia masuk kategori banyak, yang mana setiap tahunnya mencapai 1,5 juta orang.
“Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji. Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jamaah secara jangka panjang,” sambung menteri berusia 66 tahun ini.
2. Pemerintah Arab Saudi Apresiasi Indonesia
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengapresiasi Misi Haji Indonesia atas keberhasilan menyukseskan haji 2025. Apresiasi ini disampaikan langsung Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi saat berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah pada Sabtu, 28 Juni 2025.
"Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jamaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib," kata Menag.
Indonesia dianggap Arab Saudi sebagai negara yang paling siap menyambut perubahan regulasi dalam sistem penyelenggaraan haji yang baru.
"Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar," tutup Menag.
(Djanti Virantika)
