Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Hari Asyura Disebut Istimewa?

Sagita Rahma Hayati , Jurnalis-Rabu, 02 Juli 2025 |11:08 WIB
Kenapa Hari Asyura Disebut Istimewa?
Kenapa Hari Asyura Disebut Istimewa? (Pixabay)
A
A
A

JAKARTA -  Kenapa Hari Asyura disebut istimewa? Umat Islam patut mengetahui mengapa hari ini istimewa. 

Setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah, kaum muslim memperingati Hari Asyura. Ini merupakan hari yang memiliki kedudukan istimewa. 

Datangnya 1 Muharram menandai awal tahun baru Islam. Banyak umat Islam menyambutnya dengan doa akhir tahun dan doa awal tahun yang dilafalkan baik secara individu maupun berjamaah. 

Dalam Islam, bulan Muharram termasuk ke dalam arba’atun hurum atau empat bulan suci selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surat At-Taubah sebagai berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرعِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ... 

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram …" (QS. At-Taubah: 36).

1. Hari Asyura

Sebagaimana dilansir dari NU Online, Hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Keistimewaannya tidak hanya karena tercatat dalam kalender Hijriyah, tetapi juga karena mengandung nilai sejarah dan spiritual yang mendalam. Beberapa peristiwa penting dalam kehidupan para nabi diyakini terjadi pada hari ini.

Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, dijelaskan ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat kaum Yahudi berpuasa pada Hari Asyura. Saat ditanya alasannya, mereka menjelaskan hari itu adalah hari yang baik karena Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuhnya. Mendengar itu, Nabi SAW bersabda:

وفيه: ابْن عَبَّاس، قَالَ: قَدِمَ النَّبِىُّ، عليه السَّلام، الْمَدِينَةَ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: (مَا هَذَا) ؟ قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِى إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: (فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ، فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ) . وَقَالَ ابْنِ عَبَّاسٍ: مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ، عليه السَّلام، يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلا هَذَا الْيَوْمَ، يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَهَذَا الشَّهْرَ، يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ.

Ibnu Abbas berkata: “Ketika Nabi SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura’. Beliau bertanya: ‘Apa ini?’ Mereka menjawab: ‘Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari ini.’ Nabi bersabda: ‘Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian.’ Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa juga.” Ibnu Abbas juga berkata: “Aku tidak pernah melihat Nabi SAW begitu bersemangat berpuasa pada suatu hari yang beliau lebihkan atas hari-hari lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari Asyura’, dan pada bulan ini, yaitu bulan Ramadan.” (Lihat: Syarh Shahih al-Bukhari li Ibn Bathal, Juz 4, hlm. 140)

Hadis ini menunjukkan, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Muslim untuk berpuasa pada Hari Asyura.

 

2. Asal-Usul Nama Asyura

Para ulama memiliki pandangan berbeda mengenai asal-usul penamaan "Asyura." Mayoritas ulama berpendapat, nama ini berasal dari kata ‘asyarah yang berarti "sepuluh," karena hari tersebut jatuh pada tanggal 10 Muharram. Namun, sebagian ulama lain berpendapat, Hari Asyura disebut demikian karena Allah SWT memberikan sepuluh kemuliaan atau sepuluh peristiwa penting pada hari tersebut.

Sepuluh Kemuliaan bagi Umat Islam

Beberapa pendapat menyebutkan, Allah SWT menganugerahkan sepuluh momen istimewa kepada umat Islam. Hari Asyura adalah bagian dari momen tersebut. Kesepuluh kemuliaan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Bulan Rajab sebagai bulan yang dimuliakan.

2. Bulan Sya’ban yang diistimewakan seperti Nabi Muhammad SAW di antara nabi-nabi lain.

3. Bulan Ramadhan sebagai bulan terbaik di antara seluruh bulan.

4. Malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

5. Hari Idul Fitri sebagai hari kemenangan.

6. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang penuh keutamaan.

7. Hari Arafah, dengan puasanya yang menghapus dosa dua tahun.

8. Hari Idul Adha sebagai waktu mendekatkan diri kepada Allah.

9. Hari Jumat sebagai sayyid al-ayyam (penghulu hari).

10. Hari Asyura, dengan puasa yang menghapus dosa satu tahun sebelumnya. (Lihat: Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq Azza wa Jalla, Juz 2, hlm. 90-91).

 

Sepuluh Peristiwa Penting dalam Kehidupan Para Nabi

Menurut pandangan lain, Hari Asyura menjadi istimewa karena Allah SWT memuliakan sepuluh nabi dengan peristiwa penting pada hari itu, antara lain:

1. Allah SWT Taubat Nabi Adam as diterima.

2. Allah SWT Nabi Idris as diangkat ke tempat yang tinggi.

3. Kapal Nabi Nuh as berlabuh di Gunung Judy.

4. Nabi Ibrahim as lahir dan selamat dari api Namrud.

5. Taubat Nabi Dawud as diterima pada hari itu dan mengembalikan kerajaan kepada putranya, Nabi Sulaiman as pada hari itu

6. Penderitaan Nabi Ayub as atas penyakit yang disembuhkan Allah swt pada hari it

7. Allah SWT meneylamatkan Nabi Musa as dari Fir’aun.

8. Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus as yang dikeluarkan dari perut ikan.

9. Allah memulihkan penglihatan Nabi Ya'qub as setelah kehilangan penglihatan karena menangisi kehilangan putranya pada hari itu

10. Pada hari Asyura juga, Nabi Muhammad SAW dilahirkan, menambah kemuliaan hari tersebut dalam sejarah Islam. (Lihat: Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq Azza wa Jalla, Juz 2, hlm. 90-91). Wallahu a’lam.

Semua peristiwa ini menjadikan Hari Asyura penuh makna dan pantas disebut sebagai hari yang istimewa.

Itulah alasan dibalik kenapa Hari Asyura disebut istimewa. Jawabannya tidak hanya karena waktunya di bulan Muharram, tetapi juga karena keutamaannya sebagai hari yang penuh sejarah, keberkahan, dan pengampunan. 

Umat Islam dianjurkan memaknai hari ini dengan ibadah seperti puasa, dzikir, dan amal saleh sebagai bentuk syukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan. Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement