Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin (Beirut: Darul Fikr, Juz I, hal. 300).
مَنْ صَامَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرٍ حَرَامِ، الخميس والجمعة والسَّبْتَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ عِبَادَةً تِسْعِمِائَةِ عام
Artinya: "Siapa yang puasa tiga hari dari bulan Muharram, yaitu hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka mencatat oleh Allah baginya tiap-tiap hari itu dalam lingkaran beribadah 900 tahun."
Maka, berpuasa Kamis, Jumat, dan Sabtu di bulan Muharram akan dicatat oleh Allah SWT sebagai ibadah selama 900 tahun untuk setiap harinya.
Artinya, tiga hari puasa ini bisa setara dengan 2.700 tahun ibadah. Hal ini menjadi sebuah keutamaan yang luar biasa.
Puasa tiga hari berturut-turut di awal tahun Hijriyah juga merupakan bentuk mujahadah (kesungguhan dalam ibadah). Ini menjadi simbol awal yang baik untuk mengisi tahun baru Islam dengan ketekunan dan kedekatan kepada Allah SWT.
Demikian Kamis, Jumat, dan Sabtu di bulan Muharram. Menjalankan puasa ini bukan hanya sebagai ibadah sunnah biasa, tetapi menjadi amalan yang penuh keberkahan, pahala berlimpah, dan keutamaan luar biasa. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)