Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Beli" Akhirat dengan Dunia, Bisakah?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |19:03 WIB
"Beli" Akhirat dengan Dunia, Bisakah?
"Beli" Akhirat dengan Dunia, Bisakah? (Ilustrasi/Pexels)
A
A
A

Mengajarkan Al-Fatihah atau keterampilan sederhana seperti membuat poster dakwah di media sosial dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meski kita telah tiada. 

“Jangan minder dengan ilmu yang kita miliki, sekecil apa pun, ajarkan kepada orang lain,” ajaknya.

Keempat, tenaga juga dapat menjadi sedekah.

Feri mencontohkan perbuatan sederhana seperti menyingkirkan paku atau ranting dari jalan, yang dapat menyelamatkan banyak orang, sebagai bagian dari iman. 
“Imatatul aza (menyingkirkan gangguan di jalan) adalah cabang iman terendah, tapi itu sedekah,” ungkapnya, mengutip hadis Nabi tentang seseorang yang diampuni dosanya karena menyingkirkan duri dari jalan.

Feri mengingatkan, Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya meski sering dikecewakan. “Manusia yang kita kecewakan mungkin meninggalkan kita, tapi Allah tetap memberikan nikmat-Nya,” ujarnya, menyebut kasih sayang Allah melebihi segalanya.

Ia menekankan pentingnya menjadikan akhirat sebagai tujuan utama, bukan dunia yang hanya seperti “rest area” bagi musafir. 

Mengutip doa Nabi, “Wala taj’al dunya akbara hammina” (jangan jadikan dunia tujuan terbesar kami), Feri mengajak jemaah untuk menjadikan dunia sebagai sarana ibadah, bukan tujuan hidup.

Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement