Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT, Bangsa Indonesia saat ini masih berada dalam suasana duka. Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatra telah merenggut lebih dari 900 nyawa, dan lebih dari 200 orang masih dinyatakan hilang. Dalam situasi ini, banyak masyarakat yang saling bahu-membahu membantu para korban melalui penggalangan donasi maupun turun langsung ke lapangan. Namun demikian, masih saja kita temukan komentar-komentar negatif yang mengaitkan musibah ini dengan azab, dosa, atau ucapan lain yang dapat melukai perasaan para korban.
Perlu kita pahami bersama bahwa tidak semua bencana dapat langsung dikaitkan dengan azab. Ada kalanya bencana merupakan ujian dari Allah SWT untuk mengukur kualitas hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar”. (Qs. Al-Baqarah: 155).
Pada surat Al-Baqarah ayat 155 di atas, Allah menegaskan akan memberikan cobaan kepada setiap umat Islam sebagai ujian di dunia. Cobaan tersebut bisa berupa kekhawatiran, kelaparan, kurangnya harta, kematian kerabat ataupun yang lainnya.