Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

17. QS. Al-Isra

(Perjalanan Malam)
Makkiyyah - 111 Ayat
43
سُبۡحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَقُوۡلُوۡنَ عُلُوًّا كَبِيۡرًا‏
Subhaanahuu wa Ta'aalaa 'ammaa yaquuluuna 'uluwwan kabiiraa
Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya).
Selanjutnya Allah swt menyatakan kemahasucian-Nya dari sifat yang diada-adakan oleh kaum musyrikin Mekah. Allah swt menegaskan bahwa Dia Mahasuci dan Mahatinggi dari semua sifat yang mereka ada-adakan itu. Apa yang mereka katakan hanyalah berdasarkan dugaan dan anggapan semata. Dia adalah Allah Yang Maha Esa yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.

Dalam ayat itu terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa Allah swt itu Mahasempurna, baik zat atau sifat-Nya, dan Mahasuci dari sifat kekurangan, dalam arti yang sebenar-benarnya.