Dalam kesempatan yang sama, Ustadz M Najmi Fathoni. juga menjelaskan bahwa berpuasa sejatinya adalah ibadah yang sifatnya rahasia karena berbeda dengan ibadah seperti salat dan sedekah, di mana orang lain bisa melihatnya dengan jelas karena ada gerakan yang bisa terlihat. Berbeda dengan puasa yang tidak ada seorang pun, kecuali Allah SWT yang mengetahuinya.
“Puasa itu sifatnya ibadah yang rahasia, kalau puasa? Siapa yang menyangka, enggak ada yang tahu. Itulah kenapa Allah dalam hadits-Nya menyebutkan, 'Puasa itu untukku dan aku sendiri yang akan membalasnya'. Hal yang membuat kita bertahan bisa menahan diri, karena ada sebuah kesadaran ketika kita minum dan makan ada yang menyaksikan. Nah oleh karena itu, Ramadan merupakan pembelajaran untuk kita semua, sebuah training yang dipersiapkan Allah selama satu bulan, proses pembiasan sebab habit dibangun dari proses pola pembiasaan,” pungkas Ustaz M Najmi Fathoni.
Sehingga dengan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan, ada harapan selama kita berpuasa kita bisa menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik. Mulai dari lisan, pandangan dan perbuatan yang tidak baik. Ketika sudah terbiasa selama 30 hari maka harapannya ketika Idulfitri, kita terlahir dengan pribadi yang baru dan derajat mutaqqin yang baru, karena telah mendapatkan pendidikan, training dan latihan dari Allah SWT secara langsung.
(tam)