JEDDAH – Kaum tunanetra menghadapi banyak tantangan dalam kehidupan mereka, bahkan ketika menyangkut praktik keagamaan seperti membaca Alquran.
Dikutip dari ArabNews, Selasa (11/06/2019), dengan bantuan teknologi, peneliti asal Arab Saudi, Meshal Al-Harasani, sedang bekerja untuk menciptakan Alquran digital untuk tunanetra guna memfasilitasi pembacaan kitab suci Alquran.
Untuk penemu berusia 30 tahun, yang juga seorang penasihat di Universitas King Abdul Aziz, Alquran digital untuk tunanetra adalah hal baru dari serangkaian kreasi cerdas yang telah dibuatnya sejak berusia 13 tahun. Ia bertanggung jawab atas lebih dari 50 penemuan di berbagai bidang kemanusiaan dan bidang sosial.
"Ini adalah papan elektronik dengan 28 karakter dan setiap karakter memiliki enam huruf braille dan halaman papan berisi 28 baris," ucap Al-Harasani.
“Tunanetra dapat membaca Alquran dengan mudah dan menavigasi halaman dengan mudah karena seluruh Alquran terdaftar di papan tulis,” katanya.
Al-Harasani menjelaskan bagaimana Alquran digital akan memudahkan proses membaca Alquran untuk tunanetra dibandingkan dengan versi normal Alquran dalam huruf braille.
“Tunanetra kesulitan membaca Alquran karna huruf braille yang besar. Mereka kesulitan mencapai halaman, bagian atau surat. Membawa dan menyimpannya juga sulit karena ukurannya yang besar.”