Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kesalahan dan khilaf. Tentu hal ini menyebabkan kita memiliki dosa yang tidak disadari.
Kita juga tidak lepas akan musibah yang datang. Namun sebagai umat Muslim kita harus bisa bersabar dan beristighfar jika kita tak sengaja berbuat dosa dan mendapat musibah.
Islam mengajarkan kita untuk selalu beristighfar, hal ini agar diampuni dosanya dan mendapatkan karunia Allah SWT.
Adapun dalil dari Sunnah Rasul shallallahu’alaihiwasallam yang menunjukkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci ketenangan hati, suatu hadits yang berbunyi:
“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”
Artinya:
"Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka" (H.R Ahmad dari Ibnu Abas dan sanadnya dinilai sahih oleh Al-Hakim serta Ahmad Syakir)
Didalam Alquran juga dijaskan bagaimana keutamaan beristighfar. Sebab ketaatan serta istighfar dapat menghapus dosa-dosa dengan beristighfar.
Allah berfirman tentang dua nenek moyang manusia :
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang orang yang merugi." (QS Al-Aróf: 23)
Maka sebagai umat Muslim kita harus selalu beristighfar, agar segala sesuatu dapat dimudahkan dan dilapangkan oleh Allah SWT.
Istighfar juga menimbulkan ketenangan hati. Oleh karena itu umat Muslim sangat dianjurkan beristifghfar.
(Dyah Ratna Meta Novia)