Nabi Muhammad SAW pun bersabda, "Aku lebih layak dengan Nabi Musa dibandingkan kalian,". Maka beliau berpuasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Abbas pun pernah berkata:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon. (HR.Bukhari: 2006, Muslim: 1132)
"Maka dari itu, marilah kita berpuasa karena puasa merupakan pondasi ibadah dan kunci taqarrub (mendekatkan siri kepada Allah SWT)," pungkas Ustadz Abdul Sakur Mughni.
(Muhammad Saifullah )