“Saya merasa heran dengan tingkah laku anak saya ini. Padahal kalau diajak ngobrol itu harus butuh waktu, kalau dengar suara adzan dia mau,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, Meta mulai bertanya-tanya tentang Islam kepada teman-temannya yang Muslim. Berkat jawaban dan pencerahan teman-temanna itu, ia akhirnya, bahkan kemudian sekira pertengahan 2019 ibu ini mengucapkan dua kalimat syahadat dan terus belajar tentang Islam.
Namun keputusannya ini tidak mudah dijalani, sebab hampir seluruh keluarga memusuhinya, terlebih Meta adalah seorang janda karena suaminya sudah lama meninggal dunia. Tapi ternyata ia tidak sendiri, teman-teman satu kajiannya terus memberikan dukungan.