Seorang karyawan restoran cepat saji membagikan kisah mengejutkan. Ia diminta oleh bosnya untuk melepaskan hijabnya saat bekerja. Padahal sebagai seorang mualaf ia sangat ingin memakai hijab.
Karyawan restoran cepat saji bernama Stephanae Coleman mengatakan, seorang manajer makanan cepat saji berbasis ayam goreng di Saginaw, Texas, Amerika Serikat (AS) mempermasalahkan dirinya mengenakan hijab saat bekerja.
Dilansir dari Dailymail beberapa waktu lalu, dalam sebuah video yang direkam oleh karyawan, Manajer Cabang Blue Mound Road 1212 menegur Coleman yang yang mengenakan hijab. Menurutnya, hijab bukan bagian dari seragam.
Coleman sendiri mulai mengenakan hijab sejak menjadi mualaf baru-baru ini. Namun ia malah mendapatkan pengalaman kurang mengenakkan.
“Pekerjaanmu adalah pekerjaanmu. Pekerjaanmu tidak ada hubungannya dengan agama,” ujar manajer tersebut dalam sebuah rekaman video.
Coleman sendiri menjadi mualaf pada Agustus lalu. Ia mulai bekerja di restoran cepat saji tersebut pada Oktober lalu. Ini merupakan pertama kalinya ia memakai hijab begitu pesanan hijabnya tiba.
"Saya masuk Islam belum lama ini. Dan saya mulai mengenakan hijab. Saya pergi bekerja hari ini dan saya disuruh pulang karena hijab bukan bagian seragam di sini dan saya tak diizinkan untuk memakainya," ujar Coleman di Twitter.
"Ini merupakan bentuk diskriminasi. Saya tidak akan mentolerir masalah ini sama sekali."
Seorang pengacara yang mewakili restoran cepat saji tersebut, Rhett Warren mengatakan, menyuruh pulang karyawan tersebut karena memakai hijab merupakan sebuah kesalahan. Ia menekankan, perempuan muslim itu tak mengalami diskriminasi karena ia mengenakan hijab.