Bulan Rajab, Bulan Awal Menggapai Kemenangan

, Jurnalis
Kamis 19 Maret 2020 19:22 WIB
Share :

Allahumma baariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa Ballighna Ramadhana

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, sampaikanlah umur kami bertemu bulan Ramadhan”

Doa di atas selalu berkumandang saat memasuki awal bulan Rajab, selain banyak dilafadzkan kaum muslimin, dalam era medsos seperti sekarang doa tersebut selalu menjadi pesan berantai dari gawai satu ke gawai lainya.

Meski sudah sangat populer, terkadang timbul pertanyaan adakah doa tersebut berasal dari baginda Nabi Muhammad SAW. Bila ditelaah doa ini banyak diriwayatkan oleh ahli hadits, misalnya Imam Nawawi dalam al-Adzkar, Imam al-Baihaqi dalam Fadhaiul Auqot, Ibnu Abi Dunya di kitabnya Fadhail Ramadhan dan masih banyak lagi.

Hadits mengenai doa bulan Rajab dari segi sanad (referensi atau sumber yang memberitakan hadits) agak sedikit bermasalah, sebab terdapat rawi (pembawa hadits) yang kredibilitas personalnya diragukan.Dari segi sanad hadits ini memang berstatus dhaif (lemah), tapi karena menjelaskan terkait doa dan harapan kebaikan yang tidak ada hubungannya dengan aqidah ataupun ibadah utama hanya masuk pada ranah fadail a’mal (perbuatan mulia), maka hadis ini tetap bisa diamalkan.

Dalam doa di atas yang menjadi titik sentral adalah bariklana (berikanlah kami keberkahan). Kata barakah bila kita merujuk kamus Bahasa Arab seperti Munjid berarti bahagia, gembira, serta bertambahnya kebaikan dalam suatu perkara (hlm: 35).

Dengan bahasa sederhana bisa dikatakan, bila memasuki bulan Rajab kita sebagai umat Islam diharapan selalu bahagia serta semaksimal mungkin bisa meningkatkan amal ibadah. Di antara amal ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Rajab adalah puasa sunnah, perbanyak istighfar (memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan khilaf), serta meningkatkan sedekah.

Dengan menjalankan puasa sunnah di bulan ini, berarti kita sudah melatih dan mempersiapkan diri menyambut ibadah wajib yang lebih besar yaitu puasa di bulan Ramadhan. Memperbanyak istighfar merupakan pengakuan kita kepada Allah, bahwa kita manusia tidak bisa luput dari kesalahan serta dosa-dosa yang kita lakukan setiap hari.

Di sisi Allah, lebih baik seorang pendosa yang mau mengakui kesalahan dan beristighfar dari pada seorang ahli ibadah yang melakukan ibadahnya dengan penuh kesombongan serta berpamrih imbalan selain yang datangnya dari Allah. Tidak jarang saya atau Anda melakuan ritual ibadah dengan harapan bisa memiliki banyak pengikut atau untuk meningkatkan status sosial sehingga pundi-pundi kekayaan bisa meningkat secara drastis. Artinya ibadah yang kita lakukan sering bernuansa pamrih terhadap hal-hal materi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya