Kemudian ia melanjutkan, bahwa pada masa Rasulullah SAW sosok Siti Khadijah lah menjadi salah satu pelopor wanita sociopreneurship. Ia adalah sosok istri Nabi yang mandiri, memiliki jiwa sosial yang tinggi hingga pada akhir hayatnya pun tidak pernah merepotkan suaminya (Rasulullah).
"Sayidah Khadijah kubro menurut saya, memenuhi segala kriteria tentang sosok sociopreneurship. Berkarya, berusaha, berdagang, berniaga, berjualan, berbisnis tapi tidak untuk dirinya karena beliau bukan hanya untuk orang-orang miskin saja, tapi beliau sendiri berjuang untuk Allah SWT dan Rasulullah," ujarnya.
Saking mandirinya, Siti Khadijah saat akan menemui ajalnya hanya meminta kain kafan. Itupun bukan meminta kepada Rasulullah, namun Siti Fatimah.
Bagaimana ketika beliau habiskan hartanya di jalan Allah, beliau hanya meminta kain kafan. Siti khadijah meninggal hanya meminta kain kafan dan meminta kepada Fatimah. Kemudian dilapisi oleh sorban Rasulullah dari Surga," katanya.