Seluruh orang istana gempar, mereka setuju dengan apa yang disampaikan Nabi Zakaria. Raja pun malu, ia mencari jalan untuk menyingkirkan Nabi Zakaria, salah satunya dengan membunuhnya.
Sang Raja memerintahkan prajurit untuk menangkap Nabi Zakaria. Namun rakyat melindungi Nabi Zakaria yang sudah berusia lanjut. Nabi bersembunyi di belakang Baitul Maqdis dan prajurit terus memburunya ke sana. Nabi dikepung tentara Herodus.
Pada saat seperti itu, Nabi Zakaria melihat pohon besar yang tengahnya membelah. Ia masuk ke dalamnya dan pohon tersebut mengatup kembali. Dengan begitu, tentara Raja tak bisa menemukannya.
Namun ada orang yang memberitahu persembunyian Nabi Zakaria. Orang tersebut ternyata jelmaan iblis. Prajurit pun mempercayai orang tersebut dan tanpa aba-aba pohon besar itu ditebang bagian tengahnya.
Sesaat kemudian darah merah mengalir deras dari pohon tersebut. Dengan demikian, para prajurit mengira telah membunuh Nabi Zakaria dan ia pun dinyatakan mati syahid.
(Abu Sahma Pane)