Dari situlah wanita berdarah Tionghoa ini mulai memikirkan pembicaraan sang paman. Hingga suatu waktu, saat bangun dari tidurnya, ia memanggil ibunya untuk membawakannya segelas air putih dan mengatakan bahwa dirinya yang saat itu masih berusia 9 tahun akhirnya ingin untuk masuk Islam sebagaimana permintaan ibundanya.
Ia menceritakan keputusannya tersebut tak mudah. Kondisi ibunya yang telah lama menjadi orangtua tunggal secara tak langsung membuat dirinya sebagai anak sulung harus memposisikan diri jauh lebih dewasa daripada umur yang sebenarnya. Maka tak heran, di usianya yang masih belia ia sudah terpikirkan untuk mengambil keputusan sebesar itu.
Belum genap tiga bulan dirinya resmi memeluk Islam, ia dianjurkan untuk masuk pesantren oleh orangtuanya. Awalnya ia menolak, dengan dalih bahwa seharusnya dengan masuk Islam saja sudah sangat bagus sehingga tak perlu dipaksa untuk mendalami agama tersebut. Di tengah penolakan tersebut, ia akhirnya berpikir bahwa mungkin inilah satu-satunya jalan untuk menunjukkan baktinya kepada orangtua, hingga pada akhirnya ia mengiyakan perintah tersebut.
“Baru setahun di pesantren gue udah enggak kuat banget, tapi nyokap gue tuh kayak semangatin lagi, pertahanin lagi, karena nyokap gue pengen anak-anaknya itu kenal sama Tuhannya dan paham agama.” kata Jule.
“Akhirnya gue ngerasa mau sendiri di pesantren, karena merasa cozy aja di sana,” tambahnya.
Berada di lingkungan baru dengan segala runtutan kebiasaan yang tak diketahuinya, terlebih dengan segala adaptasi yang perlahan harus ia maklumi tentu tak mudah untuk dijalankan.
“Gue masuk pesantren belum 3 bulan setelah masuk Islam. Baca alif, ba, ta, tsa, aja enggak tahu, bacaan sholat aja gue enggak tahu apa-apa,” ujar wanita berdarah Tionghoa ini menceritakan perjuangannya.
Tak hanya itu, diceritakan pula proses dirinya yang begitu sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan pesantren, hingga sulitnya saat menghafal Alquran, salah satunya surat Ar Rahman di mana ia begitu tertinggal dengan teman-temannya hingga tak jarang mendapati dirinya menangis karena kesulitan. Namun, segala tantangan mampu ia lalui hingga kini dirinya telah berhasil menghafal beberapa juz Alquran.