Idul Adha Momentum Menyembelih Egoisme Beragama

, Jurnalis
Jum'at 31 Juli 2020 00:05 WIB
Faozan Amar (Dok Pribadi)
Share :

Luaar biasa. Begitu mengharukan proses pengorbanan itu, terlebih lagi ketika Ismail dengan penuh tawakal memohon kepada Ayahnya “Wahai ayah! Ikatlah kaki dan tangan saya kuat-kuat, agar gelepar tubuh saya tidak membuat ayah bimbang. Telungkupkan tubuh saya sehingga muka menghadap ke tanah, supaya ayah tidak melihat wajah saya.

Baca juga: Melihat Orang dari 4 Caranya Berbicara, Kamu Termasuk yang Mana?

Ayah! Jagalah darahku jangan sampai memerciki pakaian ayah karena bisa menyebabkan perasaan iba, sehingga akan mengurangi pahala. Dan asahlah pisau itu tajam-tajam, agar penyembelihan berjalan lancar. Wahai ayah! Baju saya yang berlumur darah nanti, bawalah pulang dan serahkan pada ibu, dan sampaikan salamku kepadanya, semoga beliau sabar menerima ujian ini.

Setelah dialog tersebut berlangsung Allah mengatakan : Maka tatkala keduanya telah berserah diri, dan Ibrahim telah merebahkan anaknya (Ismail), meletakan pipinya di atas tanah (untuk melaksanakan perintah penyembelihan). Lalu kami panggilah ia. “Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpi (menyembelih anak) itu!.” Sungguh demikianlah, Kami akan membalas orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya perintah ini hanyalah ujian yang nyata”. (QS As Shafat 103-106)

Akhirnya Nabi Ibrahim As dilarang menyembelih putranya, setelah dinyatakan Allah lulus menjalani ujian. Sebagai gantinya Allah Swt memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih binatang kurban. Dan sejak itu maka sebagai tanda bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, pada waktu tertentu secara kontinyu menyembelih hewan untuk ibadah kurban; “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah” (QS. Al Kautsar : 1-2)

Kemudian amaliah ini ditingkatkan lagi oleh Nabi Muhammad Saw, sebagaimana digambarkan dalam hadits: Para sahabat bertanya kepada Rasulullah; apakah qurban itu? Nabi menjawab: Itulah sunah yang dijalankan oleh bapakmu Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apakah keuntungan kurban itu bagi kita? Nabi menjawab : pada setiap helai bulunya dihitung menjadi satu kebajikan. (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya