AZRA Aly, seorang jamaah haji asal Afrika Selatan sangat beruntung karena dapat melaksanakan ibadah haji tahun ini. Wanita berusia 38 tahun yang bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di Jeddah dan telah tinggal di Arab Saudi selama enam tahun terakhir itu tak bisa melukiskan pengalaman spiritual hebatnya tahun ini.
"Ini bisa menjadi awal dari sisa hidup saya," ucap Azra, dikutip dari laman Saudigazette, Sabtu (1/8/2020).
Kakek Azra, Qassim Ali, adalah seorang imam masjid yang dihormati. Ia dilahirkan sembilan tahun setelah kematiannya, tetapi terus-menerus mendengar kisah-kisah inspirasional tentang dirinya, karakternya, dan dedikasinya kepada komunitasnya. Azra bahkan bertanya-tanya mengapa ayahnya tidak hidup dengan nilai dan prinsip yang sama seperti sang kakek.
Azra dan saudara-saudaranya memiliki pengalaman yang kacau di rumah, di mana kedua orangtuanya berpisah ketika dia baru berusia sembilan tahun. Ia sering mendapati dirinya bertanya kepada Allah mengapa hal itu bisa terjadi terhadap keluarganya.
Baca juga: WHO Puji Arab Saudi atas Perlindungan terhadap Jamaah Haji
"Pada 2011, setelah perdebatan sengit dengan keluarga saya, saya dengan berani menyatakan kepada ibu saya bahwa saya akan meninggalkan mereka dan pergi ke padang pasir," tuturnya.
Pada Januari 2014, setelah serangkaian peristiwa tak terduga terjadi dalam kehidupan Azra, ia menerima panggilan untuk mengajar di Universitas King Abdulaziz di Kota Jeddah.
Pada saat itulah dia berpikir kembali ketika dia menyatakan bahwa dia akan meninggalkan keluarganya dan pergi ke padang pasir, dan pada saat itulah Azra menemukan jawaban untuk pertanyaan yang terus dia tanyakan kepada sang khalik.
Setelah pindah ke Arab Saudi, dia belajar bagaimana melakukan umrah dan telah melaksanakan ibadah haji "ringan" itu sebanyak 18 kali. Sepanjang pengalaman ini, dia menjaga kakeknya di belakang pikiran dan jiwanya, hampir seperti penunjuk arah mental dan spiritual.