UDIN, begitulah sapaannya dulu. Dengan lugas ia menyampaikan pidato pengukuhan dirinya sebagai guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Udin, demikian Profesor Khairudin disapa, dikukuhkan sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sistem Otomasi pada Fakultas Teknik oleh Rektor UNY Profesor Dr Sutrisna Wibawa MPd.
Kisah Profesor Khairudin ini viral di media sosial setelah ditulis Falasifah Ani Yuniarti di laman Facebook-nya pada Selasa 4 Agustus 2020 dengan judul 'UDIN dari MARBOT MASJID jadi PROFESOR'.
Baca juga: Musibah seperti Erupsi Gunung Sinabung Bisa Jadi Pelebur Dosa, Ini Penjelasannya
Udin sendiri memiliki perjalanan hidup yang panjang sebelum meraih predikat tertinggi di perguruan tinggi. Prof Khairudin yang lahir di Tegal pada 1979 dahulu adalah seorang marbot masjid.
Pada 1998, ia mencoba peruntungan ke Yogyakarta untuk menjadi mahasiswa UNY jurusan teknik elektro. Kehidupan yang pas-pasan membuatnya prihatin.
Ketika masa kuliah, Prof Khairudin tinggal dan mengurus Masjid Al Amin di Desa Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Selain membersihkan masjid, dia juga berjualan tempe setiap selepas subuh. Dengan mengayuh sepeda lawasnya, Prof Khairudin mengambil tempe mochlar dan mengantarnya ke para langganan.
Begitu selesai, ia kembali ke masjid untuk melakukan bersih-bersih. Setelah selesai, Prof Khairudin kemudian mengayuh sepedanya lagi menuju kampus yang berjarak 5 kilometer. Kadang sehabis Isya ia kembali mengantar tempe ke langganannya yang lain.
Prof Khairudin juga kerap kembali ke Masjid Al Alam di sela-sela jam perkuliahan untuk melantunkan azan Sholat Zuhur dan Ashar. Setelah itu ia kembali lagi ke kampus untuk belajar.
Sepulang kuliah, Prof Khairudin juga mengajar anak-anak mengaji di taman pendidikan Alquran (TPA). Puluhan anak belajar baca-tulis Alquran darinya. Tepuk anak salih dan lagu anak TPA pun diajarkan.
Baca juga: Masya Allah, Masjid Al Falah Sragen Beri Internet Gratis untuk Belajar Online
Setiap malam Jumat ada pengajian rutin dan Prof Khairudin yang menyiapkan segala sesuatunya. Sebagai marbot Masjid Al Alam, ia menyiapkan jamuan makanan dan minuman, membagikannya kepada jamaah yang hadir, kemudian setelah selesai membersihkan masjid, menggulung tikar, dan menyapu bagian dalam masjid.
"Udin kini lulus dengan cumlaude dan meneruskan S2-nya di ITS. Dan kini di usia 41 tahun Beliau mendapat gelar profesor di usia yang tergolong muda. Keahliannya di dunia robotik juga sudah tidak diragukan lagi dengan banyaknya penelitian di bidang robotik," tulis akun Facebook Berbagi Semangat, sebagaimana dikutip Okezone, Rabu (12/8/2020).