Muhasabah Muharram

, Jurnalis
Minggu 30 Agustus 2020 08:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone.com)
Share :

Dari cerminan hijrah yang mereka lakukan, sungguh terlihat betapa mereka tidak lagi mendahulukan dunia dalam langkah hidupnya, melainkan malah mengorbankan dunia untuk kepentingan akhirat.

Maka layak bagi kita untuk senantiasa menjadikan Rasul sebagai teladan hidup kita baik dari pola pikir, sikap, bahkan diamnya Rasullullah pun menjadi hukum bagi kita. Itulah pangkal keberuntungan.

Ketiga, jadikan spirit hijrah sebagai motivasi untuk senantiasa meningkatkan kualitas keimanan kita dalam beribadah serta ketaatan penuh kepada Allah Ta'ala. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu,” (QS. Muhammad: 33).

“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang,” (QS. At-Taghabun: 12).

Maka perkara hijrah adalah kewajiban bagi kita yang mengaku bersyahadat kepada Allah SWT. Banyaknya problematika yang terjadi di negeri kita semisal korupsi, pelecehan seksual, perampokan, pembunuhan, dosa riba, berzina, dan lain sebagainya merupakan sekian contoh keburukan yang terjadi di negeri kita. Lalu bagaimana kita bisa mengubahnya agar keburukan itu diganti dengan kabaikan?

Maka menjadi kewajiban kita pulalah untuk melakukan perubahan itu dengan melakukan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Sebagai wujud agar negeri kita segera berhijrah dari kekufuran menuju kepada kema’rufan dan rahmat, yaitu Islam. Berhijrah dari sistem yang menjauhkan dari ajaran Islam menuju sistem yang menghidupkan kembali kehidupan Islam. Berhijrah dari muslim sekuler menuju muslim taat Islam secara kaffah.

Rasulullah dan para sahabat rela menempuh jarak Makkah-Madinah 470 kilometer meninggalkan harta benda dan semua usaha, meninggalkan keluarga bahakan menghadapi risiko dibunuh atau tertawan. Lalu sudahkah kita berniat untuk hijrah? Sudahkan kita berhijrah dari apa yang dilarang oleh Allah? Jawabannya ada di dalam keimanan serta hakikat diri kita sebagai hamba Allah SUbhanahu wa Ta'ala.

Wallahu a’lam bishshawab

Oleh:

Chusnatul Jannah

Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya