Kisah Nabi Muhammad SAW Bermuka Masam di Depan Seorang Buta

Dian Ayu Anggraini, Jurnalis
Jum'at 19 Februari 2021 18:30 WIB
Nabi Muhammad SAW. (Foto: Ilustrasi Freepix)
Share :

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (alasan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran). Sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti.” (QS Abasa : 1-16)

Sejak saat itu, Rasulullah memberikan perhatian lebih kepada Abdullah bin Ummi Maktum. Ketika umat Islam menetap di Madinah, Nabi Muhammad SAW menjadikan Abdullah bin Ummi Maktum sebagai muadzin Sholat Subuh bergantian dengan Bilal bin Rabah.

Meskipun seorang buta, Abdullah bin Ummi Maktum, semangatnya dalam beribadah memotivasi para sahabat untuk datang lebih awal ke tempat ibadah. Sebagaimana hadis diriwayatkan Aisyah radhiallahu’anha.

"Sesungguhnya Bilal adzan waktu (sepertiga) malam. Karena Rasulullah bersabda. Makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena ia tidak akan adzan kecuai setelah terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh).” H.R Aisyah radhiallahu’anha. 

(Vitrianda Hilba Siregar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya