Dari enam riwayat tersebut, hitungan yang paling banyak dijadikan acuan hanya ada dua. Pertama, Mazhab al Kuffiyun dari jalur Ali bin Abi Talib dengan jumlah 6.236 ayat. Hitungan ini diikuti mayoritas negara-negara Muslim, termasuk Mushaf Madinah dan Mushaf Standar Indonesia.
Kedua, hitungan Madani Awal disandarkan pada riwayat Imam Nafi dari riwayat Abu Ja'far bin Yazid al Qa'qa dengan jumlah 6.217 ayat. Hitungan ini dipakai oleh Mushaf al Jamahiriyah dengan riwayat Qalun an Nafi yang diterbitkan oleh Libya.
Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Makan-Minum Sambil Duduk Lebih Sehat, Ini Buktinya
Lalu, bagaimana dengan jumlah 6.666 ayat?
Ternyata jumlah 6.666 ayat tersebut berasal dari keterangan Syekh Nawawi al Bantani dalam kitabnya Nihayatuz-Zain fi Irsyadil-Mubtadiin juga pendapat dari Az-Zuhaily dalam At-Tafsir al-Munir fil 'Aqidah wasy Syari'ah wal Manhaj.
Menurut Syekh Nawawi, bilangan 6.666 ayat terdiri dari 1.000 ayat tentang perintah; 1.000 ayat tentang larangan; 1.000 ayat tentang janji; 1.000 ayat tentang ancaman; 1.000 ayat tentang kisah-kisah dan kabar-kabar; 1.000 ayat tentang 'ibrah dan tamsil; 500 ayat tentang halal dan haram; 100 ayat tentang nasikh dan mansukh; serta 66 ayat tentang doa, istigfar dan zikir.