Kemudian para Firaun juga meletakkan bawang bersama jasad mumi raja sebagai tanda untuk bernapas saat sang raja dibangkitkan kembali. Para tabib Mesir kuno juga kerap meresepkan bawang merah sebagai obat untuk memperlancar air seni, memperbaiki gizi, dan nafsu makan.
Bahkan dalam bahasa Mesir kuno, kata "tempat ibadah" dikaitkan dengan kata "bawang" dan berderivasi menjadi kata "bashal" (bawang merah) dalam bahasa Arab.
Baca juga: Alquran dan Sains: Rasa Manis Delima Bermanfaat untuk Tenggorokan hingga Paru-Paru
Kedokteran modern pun menegaskan kebenaran pendapat para dokter kuno. Lebih dari itu, banyak manfaat dan keistimewaan bawang merah yang kini baru terungkap dan dibahas secara lebih luas daripada apa yang pernah beredar di kalangan dokter kuno.
Dalam dunia medis modern, bawang merah termasuk kelompok antivirus alami. Seperti halnya bawang putih, bawang merah mengandung zat alisin yang dikenal bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi akibat penyempitan pembuluh nadi. Namun, kandungan alisin bawang merah lebih rendah.
Baca juga: Nyamuk Keluarkan Bunyi Berdengung ketika Terbang, Ini Penjelasan Alquran dan Sains