Oleh karena itu, untuk dapat membaca Alquran dengan tartil, harus melalui kaidah-kaidah atau cara-cara yang telah disusun para ulama tajwid. Sehingga, seseorang bisa membacanya dengan fasih dan benar.
Apabila seseorang membaca Alquran tanpa ilmu tajwid maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan serta dapat mengubah makna ayat Alquran yang dibacanya.
Baca juga: Membaca Alquran dengan Tajwid, Apakah Hukumnya Wajib?
Sudah kewajiban bagi setiap Muslim untuk membiasakan diri berinteraksi dengan Alquran. Baik itu membaca, menghafal, mengkaji kandungan maknanya bahkan mengamalkan isi kandungan Alquran tersebut.
Sebab, membaca Alquran bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah Ta'ala memberikan pahala bagi siapa saja yang membaca Alquran pada setiap hurufnya. Dalam kitab Riyadh as-Shalihin, salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
عن ابن مسعودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم: «مَنْ قَرَأ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا، لاَ أقول: ألم حَرفٌ، وَلكِنْ: ألِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح».
"Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, katanya, 'Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah –yakni Alquran, maka dia memperoleh satu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan 10 kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa Alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu huruf'." (HR Tirmidzi, menurut Timirdzi hadis hasan sahih)
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Wajib Tahu, 11 Hukum Bacaan Tajwid dalam Alquran Supaya Tadarus Lebih Tepat
(Hantoro)