SUDAH bukan rahasia lagi bahwa di negara-negara Barat yang mayoritas penduduknya non-Muslim terdapat stigma negatif tentang Islam. Hal inilah yang coba diperbaiki oleh Sarah, seorang wanita keturunan Suku Aborigin Australia yang mantap menjadi mualaf.
Kisah ini berawal dari panggilan untuk menyebarkan ajaran Islam di tengah stigma negatif tersebut. Kemudian sebuah program televisi di Australia diubah menjadi jembatan bagi komunitas muslim.
Baca juga: Usai Dengar Azan, Mantan Tentara Ini Bersyahadat di Belakang Truk Militer
Para mualaf di sana pun menjadikan media tersebut untuk menceritakan tentang ajaran dan arti Islam sebenarnya. Salah satu yang melakukan hal tersebut adalah Sarah, wanita asal Sydney yang juga merupakan keturunan asli Suku Aborigin. Ia pun menceritakan betapa bahagianya bisa memeluk agama Islam.
"Aku bangga menjadi muslim Australia-Aborigin. Sebuah ketenangan yang mendalam saat aku berdoa dan berkomunikasi dengan Allah," ujarnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Penduduk Langit, Rabu (29/9/2021).
Sarah mengaku belum pernah merasakan hal yang demikian sampai akhirnya memutuskan menjadi seorang mualaf.
Dalam perjalanannya menjadi seorang Muslimah, Sarah mengungkapkan berangkat dari rasa "penasaran" akibat banyaknya tuduhan keji terkait Islam yang beredar di masyarakat.
Baca juga: Kisah Penyanyi Jazz Bersyukur Mendapat Hidayah Masuk Islam
Setelah mempelajari sendiri, tidak disangka, Sarah justru jatuh cinta kepada Alquran yang kini menjadi pedoman hidupnya.
"Di dalamnya tidak ada perintah atau anjuran tentang penyiksaan, konflik, dan perang," jelas Sarah.