Tak Percaya Tuhan, Wanita Cantik Ini Belajar Islam lalu Yakin Jadi Mualaf

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis
Jum'at 29 Oktober 2021 12:12 WIB
Rachel kini mantap jadi mualaf setelah sempat tidak percaya adanya Tuhan. (Foto: YouTube Ayatuna Ambassador)
Share :

HIDAYAH Islam bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Inilah yang dialami oleh wanita cantik asal Inggris bernama Rachel. Ia terlahir dari lingkungan yang tidak memercayai adanya Tuhan, tapi kini justru menjadi seorang mualaf yang taat dalam beragama.

Butuh waktu selama 7 tahun bagi Rachel untuk benar-benar yakin menjadi mualaf. Lantas, apa alasan yang membuatnya mantap memeluk agama Islam? Yuk, simak selengkapnya.

Baca juga: Masuk Islam, Bule Ganteng Ini Justru Dilaporkan ke Polisi oleh Keluarganya 

Dikutip dari kanal YouTube Ayatuna Ambassador, Jumat (29/10/2021), Rachel membagikan kisah mualafnya. Dia mengaku bahwa sempat mengikuti Sekolah Minggu saat usianya 4 atau 5 tahun. Kegiatan itu biasanya dilakukan setelah pergi ke gereja, mempelajari kisah-kisah dasar dalam Injil. Namun, dia tetap tidak percaya dengan adanya Tuhan.

Kemudian saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Rachel berniat masuk ke agama Kristen lantaran hanya dirinya yang tidak beragama di sekolah tersebut. Namun karena niat yang tidak tulus, dia pun batal masuk.

"Saya ingat bilang ke ibu kalau saya ingin masuk Kristen, karena saya bukan Kristen. Ibu saya sangat kaget dengan hal ini, mungkin karena ibu tahu bagaimana anggapan saya kepada Tuhan dan agama. Tapi ibu bahagia dan mendukung saya, dia bertanya, 'Kenapa kamu mau jadi Kristen?' Kemudian saya bilang karena saya satu-satunya di sekolah yang bukan Kristen. Saya sadar itu bukan alasan bagus untuk menjadi Kristen. Jadi, saya batal masuk Kristen," kata Rachel.

Baca juga: Tidak Kenal Islam, Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Usai Berteman dengan Mahasiswi Muslimah 

Sebelumnya, ia menganggap bahwa Tuhan adalah manusia yang berada di langit bak digambarkan dalam film. Kemudian saat menginjak usia 14 atau 16 tahun, Rachel mulai aktif berbicara kepada Tuhan. Namun, dia tidak menyebutnya sebagai "Tuhan". Dia hanya merasakan suatu hal di dalam dirinya yang selalu terkoneksi setiap saat.

"Saya tumbuh dengan anggapan Tuhan adalah manusia di langit, seperti di film The Simpsons, begitulah saya menganggap kehadiran Tuhan. Tapi kemudian pada usia 14, 15, atau 16 tahun; saya mulai berbicara dengan Tuhan, tapi itu bukan 'Tuhan'. Saya tidak menamainya dan semacamnya. Saya hanya berbicara kepada sesuatu dan merasakan kenyamanan. Jadi, saya seperti tertarik untuk meyakininya, tapi saya tidak tahu caranya," ungkap Rachel.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya