Kemudian dia memulai perjalanannya ke Masjid Biru. Perjalanan itu membutuhkan waktu sekira 1,5 jam jika berjalan kaki dari hostelnya. Di tengah perjalanan, Aisha berhenti sejenak untuk membeli sebuah tasbih. Pasalnya, dia sering melihat warga Istanbul menggunakan benda tersebut. Ia pun mencari tahu bagaimana cara menggunakan tasbih dan berlatih sepanjang perjalanan.
"Di tengah perjalanan saya memutuskan untuk berhenti dan membeli sebuah tasbih, karena ketika di Istanbul saya sering melihat orang memakai itu. Harganya sangat murah, sekira 10 ribu, dan saya cari tahu cara menggunakannya. 'Oh baik Subhanallah' dan tentu saya tidak tahu cara pengucapannya jadi seperti, 'Sub ba ha nallah' lalu 'Alhamdulillah' dan 'Allahuakbar'. Saya latihan sepanjang jalan di dalam kantong saya dengan melakukannya 33 kali masing-masing kalimat tersebut," papar Aisha.
Baca juga: Tidak Kenal Islam, Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Usai Berteman dengan Mahasiswi Muslimah
Merasa gugup saat masuk ke masjid karena bukan orang Muslim asli, Aisha pun sempat memikirkan hal yang macam-macam. Dia takut orang-orang menegurnya dan merasa malu karena tidak mengerti apa-apa. Dia pun tidak pergi ke tempat sholat lantaran tidak tahu bagaimana caranya sholat.
Akhirnya, Aisha memutuskan untuk duduk di lantai dan menggunakan tasbih barunya di sana. Selama 1 jam berdiam diri, dia justru merasakan sebuah kenyamanan dan kedamaian dalam dirinya.
"Saya tidak pergi ke tempat orang sholat karena saya tidak tahu cara sholat. Jadi, saya putuskan untuk duduk di lantai dan memutar tasbih saya. Saya duduk sekira 1 jam dan menikmati saat berada di sana. Rasanya begitu damai," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Anak Tentara Amerika: Baca Alquran seperti Menerima Surat dari Allah Ta'ala
Saat hendak pulang, Aisha mendengar suara azan. Dia masih ingat betul suara nyaring dari Masjid Biru itu. Sementara tepat di seberangnya terdapat masjid juga yang sedang mengumandakan azan. Aisha yang tengah berada di tengah-tengah kedua masjid tersebut merasa takjub dengan suara azan. Bahkan, dia sampai menghentikan perjalanannya demi mendengarkan suara itu.
Saat azan berhenti, dia pun hendak kembali berjalan menuju hostel. Namun, tiba-tiba ponsel Aisha mati. Dia pun sempat merasa panik karena tak tahu arah jalan pulang. Tidak lama kemudian, dia terdiam dan berpikir untuk tenang.