Setelah bertemu banyak orang, pola pikirnya pun mulai berubah. Ketika usianya 16 tahun, Aisyah memutuskan pergi ke Mesir bersama ibunya dan menyewa apartemen di ibu kota Kairo.
Di Mesir, ia pun bertemu banyak mualaf asal Eropa. Setelah kepulangannya dari sana, Aisyah mulai mempelajari buku-buku tentang Islam. Berangkat dari situ, dia makin penasaran dengan arti hidup dan terus mencari jati diri.
Baca juga: Cobaan Berat Artis Risdo Matondang Jadi Mualaf: Saya Dianggap Sudah Mati
Ia pun mulai menanyai teman-temannya mengenai agama yang dianutnya. Saat mencoba untuk memahami isi kitab agama lain, Aisyah pun tidak paham.
"Siapa itu Lukas? Siapa itu Matius? Aku tidak paham. Aku juga mempelajari kitab agama lain, tetapi masih sama enggak paham," ujarnya.
Setelah perjalanan panjang mencari kebenaran sebuah agama, akhirnya Aisyah kembali mempelajari agama Islam. Ia bahkan harus mempelajari melalui buku berbahasa Inggris karena di Estonia jarang sekali ada buku tentang Islam yang ditulis dengan bahasa mereka.
Baca juga: Mualaf Cantik Ini Luruskan 5 Kesalahpahaman Masyarakat Barat Terhadap Islam
Kini wanita cantik tersebut telah menjadi Muslimah sepenuhnya, dan ia sangat bangga. Bahkan, dia kini telah berhijrah dengan menggunakan hijab dalam kesehariannya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)