Sebelumnya Sarah merupakan pemeluk Kristen yang taat. Ia mengatakan bahwa pengalamannya sebagai seorang Kristen adalah titik tolak perjalanan keimanannya.
Semua berawal dari perjalanan Sarah ke Malaysia saat mengikuti pertukaran mahasiswa. Dia mengakui bahwa tidak pernah membayangkan akan mengalami petualangan yang mengubah hidupnya. Bahkan, mengubah keteguhan imannya sebagai pemeluk Kristen yang taat.
Baca juga: Kisah Mualaf Soraya Larasati, Dapat Hidayah Islam Usai sang Ayah Sholat Tahajud
Negeri Jiran itu berhasil membuka mata Sarah tentang Islam. Sebelum ke Malaysia, Sarah mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang Islam. Seingatnya, dia belum pernah bertemu seorang Muslim sebelum ke Malaysia. Selama ini yang ada di dalam benaknya, Muslim begitu jauh dari peradaban.
Gambaran itu berubah ketika Sarah pergi ke Malaysia. Di sana, dia bertemu dengan banyak perempuan Islam berpendidikan. Mereka semua tampak mencintai agamanya yakni Islam. Sejak saat itulah Sarah ingin mengetahui lebih banyak tentang agama Islam.
Baca juga: Mengkaji Kitab-Kitab Lain, Pemuka Agama Ini Malah Yakin Masuk Islam
Saat pertama Sarah melangkahkan kaki ke sebuah masjid di Malaysia, dalam sekejap dia merasa tenang dan damai. Kumandang azan yang keras namun bersahaja berhasil menyentuh relung jiwanya. Kumandang azan meluapkan perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Selain kumandang azan, Sarah mengatakan ketika pertama kali menundukkan kepala ke arah Kakbah, dia seolah menemukan rumah di dalam hatinya.