Sarah memang tidak masuk Islam di Malaysia. Dia baru bersyahadat dan resmi memeluk agama Islam setahun kemudian. Namun, pengalamannya di Malaysia telah membuat Sarah mengenal Islam dengan cara yang indah.
Setelah kembali ke Australia, Sarah merasa ada sesuatu yang hilang. Lantas, dia pun mulai meneliti konsep-konsep kunci dalam agama Kristen. Bahkan, Sarah juga meneliti berbagai kontradiksi dalam Alkitab.
Baca juga: Kisah Mualaf Renata Kusmanto, Belajar Mengaji dari Ibunda sang Suami Fachri Albar
Perempuan Australia itu menyatakan bahwa ada kesamaan antara Alquran dan Alkitab. Yesus adalah tokoh penting dalam kedua agama. Dalam Islam juga banyak menceritakan kisah Yesus atau Nabi Isa Alaihissallam dalam Alquran.
Meski telah menemukan jawaban tersebut, Sarah tetap belum berpaling dari agamanya saat itu. Pasalnya, dia masih ingin meyakinkan diri.
Baca juga: Cerita Remaja 15 Tahun Mantap Jadi Mualaf: Saya Berserah Diri pada Allah Ta'ala
Momentum besar ketertarikan Sarah terhadap Islam adalah ketika dia berkesempatan mewawancarai Marina Mahathir. Dia merupakan putri mantan perdana menteri Malaysia kala itu Tun Mahathir Mohamad. Marina menyabet gelar UN Person of the Year 2010, dan tokoh SIS (Sisters in Islam), penulis, sekaligus pendukung hak-hak perempuan.
Pertemuan Sarah dengan Marina inilah yang memengaruhi pandangannya tentang Muslimah dan Islam secara umum. Sikap Marina yang tampak tenang namun tegas membuat Sarah terkesan.