Benar saja, begitu cucuk konde ditancapkan, tubuh Raden Ayu Siti Khotijah mengeluarkan asap dan aroma harum yang semerbak. Seluruh lingkungan kerajaan pun mengakui aroma harum itu. Sang ayah mengaku menyesal dengan keputusannya.
Jenazah Raden Ayu lantas dimakamkan dan dibuatkan tempat suci yang disebut keramat, sesuai dengan permintaan beliau sebelum dibunuh. Begitu jasad Raden Ayu Siti Khotijah dikebumikan, tumbuhlah sebatang pohon setinggi 50 sentimeter di tengah makam beliau. Dicabuti sampai tiga kali pohon itu kerap tumbuh kembali.
Baca juga: 10 Artis Korea Beragama Islam, Nomor 1 Jadi Mualaf Usai Mengunjungi Indonesia
"Kakek dan nenek saya mendengar pesan beliau agar pohon di tengah makam dipelihara dengan baik karena pohon itu tumbuh dari rambut beliau. Melalui pohon ini Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberi mukjizat dan rezeki pada umat yang berziarah," cerita Pak Mangku.
Hingga kini pohon tersebut masih dirawat dengan baik dan terus menjulang tinggi. Orang-orang menyebutnya pohon rambut atau taru rambut. Umat Islam pun ramai berkunjung ke makam Raden Ayu Siti Khotijah.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Jadi Mualaf, Pria Ini Rela Hidup dari Nol demi Mempertahankan Akidah Islam
(Hantoro)