BIOGRAFI Imam Malik sangat baik jika diketahui setiap Muslim. Beliau merupakan satu dari empat imam mazhab yang menjadi rujukan umat Islam. Tiga di antaranya adalah Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Semuanya mengajarkan petunjuk berdasarkan Alquran dan As-Sunnah.
Dikutip dari nu.or.id, Rabu (19/1/2022), Ustadz Ahmad Suhendra, alumni Pondok Pesantren Al-Kamiliyyah dan Pondok Pesantren Ali Maksum serta Kontributor NU Online Tangerang, menerangkan ketika berbicara fikih dan hadis tidak bisa lepas dari sosok Imam Malik bin Anas yang merupakan sosok penting di zaman keemasan Islam.
Baca juga: Biografi Imam Abu Hanifah: Ulama Fikih Asal Irak Pendiri Mazhab Hanafi
Iklim intelektual di masa Dinasti Abbasiyah banyak melahirkan ulama-ulama kenamaan dalam berbagai bidang tak terkecuali ilmu fikih. Salah satu tokoh yang menonjol adalah pendiri Mazhab Maliki ini.
Sebagaimana dijelaskan Tariq Suwaidan dalam 'Biografi Imam Malik (2012)', nenek moyang Imam Malik berasal dari suku Arab Yaman. Kemudian kakeknya berhijrah ke Madinah dan menikah dengan seorang perempuan dari Taimiyyin.
Pendiri Mazhab Maliki ini memiliki nama lengkap Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin ‘Amr bin al-Harrits. Ia lahir tahun 93 Hijriah di Madinah Al-Munawwaroh. Paman Imam Malik yang bernama Abu Suhail menjelaskan, silsilah keluarga Malik dari Dzi Ashbah. Nasabnya berpangkal dari Ya’rub bin Yasjub bin Qaththan al-Ashbahi.
Baca juga: Hebat! Abu Nawas Bisa Memenjarakan Angin, tapi Malah Bikin Raja Kebauan
Anas bin Malik (ayah Imam Malik) yang dimaksud di sini bukan Anas bin Malik sahabat Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wassallam. Ayahnya merupakan pekerja keras dan mandiri. Keulamaan Anas bin Malik tidak menghalanginya untuk bekerja sebagai pembuat anak panah. Ia dikenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang hadis dan fikih.
Ayah Imam Malik diceritakan memiliki cacat fisik, tapi dia mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri tanpa bergantung kepada siapa pun, termasuk kepada pemerintah (Suwaidan, 2012: 32-34).