2. Puasa menstimulasi autopaghy
Menurut dr Eric Berg, puasa mampu menstimulasi autopaghy yaitu kondisi yang membantu daur ulang protein usang dan rusak. Hal ini akan membantu dalam mendaur ulang semua bagian yang rusak, termasuk mitokondria.
"Jika dilihat apa itu kanker sebenarnya, kanker adalah rusaknya mitokondria Anda. ketika mitokondria rusak, ia akan mengadaptasi sistem metabolismenya untuk mengurai energi. Ia mempresentasikan glukosa," kata dr Eric Berg.
Ketika berpuasa akan memungkinan terpicunya proses autophagy dan mendaur ulang mitokrondia yang rusak. Dengan demikian hal ini dapat menurunkan risiko terkena kanker.
Baca juga: Gara-Gara Pemilu, Pemuda Belanda Ini Mantap Masuk Islam
3. Menumbuhkan sel imun baru
Berpuasa diyakini mampun memperkuat sistem imun. Dokter Eric Berg menjelaskan imun sistem bertambah kuat dengan menghasilkan set-T pembunuh yang secara langsung membunuh kanker dan virus.
"Anda juga akan menstimulasi pembantu set-T yang secara tidak langsung membantu mengurangi kanker," ujar dr Eric Berg.
4. Puasa membantu menghilangkan inflamasi
Sel kanker cenderung menyebar dan menyebabkan inflamasi. Untuk itulah dr Eric Berg menyarankan untuk berpuasa. Pasalnya, puasa dianggap ampun sebagai anti-inflamasi sehingga mengurangi risiko penyebaran kanker.
Baca juga: Kisah Kepala Polisi London Jadi Mualaf Gara-Gara Novel yang Menghina Islam
5. Puasa meningkatkan jaringan antioksidan
Selanjutnya, menurut dr Eric Berg, puasa dapat meningkatkan jaringan antioksidan. Hal inilah yang melindungi tubuh seseorang dari radikal bebas seperti kerusakan mitokondria.
"Ia meningkat dan bertambah ketika anda berpuasa, ini juga yang menurunkan risiko Anda terkena kanker," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)